LingkunganRiau

Jauhi Bahaya Dari Anak, Orang Tua Peran Utama

Tampak Anak-anak ikut perlombaan makan kerepuk.
Tampak Anak-anak ikut perlombaan makan kerupuk.

Pekanbaru, Riau Andalas.com– Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh hikmah yang selalu ditunggu-tunggu umad muslim. Pasalnya beribadah selama bulan ramadhan itu jauh lebih baik dibandingkan bulan syawal sebelumnya yang penuh berkah dalam menuju kabaikan.

Untuk itu dalam menjalankan ramadhan tersebut sudah pasti seluruh umad muslim ingin mendapatkan ketenangan dan kenyamanan dalam beribdah, intinya bebas dari gangguan apapun untuk mencapai kekhusukan. Seperti bunyi petasan dan lainya yang selama ini juga jadi teradisi dilingkungan.

Namun semua itu bisa diatasi, jika pemerintah daerah maupun aparat lingkungan hingga masyarakat berkomitmen secara bersama-sama untuk mengatasi. Sehingga permainan yang tidak bermamfaat tersebut bisa dihentikan dengan maksimal.

Seperti yang disampaikan anggota DPRD Riau Ade Hartati. Menurutnya, jika gangguan dari petasan itu bisa di atasi dengan maksimal jika memang ada komitmen secara bersam-sama. Mulai dari lingkungan keluarga hingga pemerintahan daerah yang sama-sama menegaskan larangan untuk petasan.

“Pemberantasan itu tidak bisa diserahkan pada aparat maupun pemerintah saja, tapi juga harus ada kekompakan dari masyarakat,” kata Ade akhir pekan lalu.

Kekompakan masyarakat dimaksud kata Ade, seperti memberikan pengarahan pada keluarga maupun anak-anak untuk tidak membeli petasan atau bermain petasan selama puasa. Sedangkan untuk aparat pemerintah tinggal menegaskan pada si penjual. Sehingga kenyamanan itu akan timbul sendirinya.

“Untuk itu kita menghimbau para orangtua bisa memberikan arahan pada anak-anak jika bermain petesan itu tidak ada bermanfaatnya,” jelasnya.

Lebih jauh poltisi partai PAN ini, juga menghimbau, untuk kebebasan anak selama bulan ramdhan. Apa lagi anak-anak libur sekolah yang terus diawasi setiap bepergian. Karena, sesuai pengalaman sebelum-sebelumnya bukan berarti selama bulan ramadhan tidak terjadi kajadian-kejadian yang tidak diinginkan. Seperti kecelakaan dan lainya saat melakukan momen ramdhan seprti tasbuh dan lainya yang bisa jadi ugal-ugalan bagi anak.

“Maka itu, kunci menghindari itu semua kembali pada peran orang tua,,” tutur Ade Hartati. (Dri)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *