PemerintahanRiauRohul

Gubri Turun ke Rohul, Bagi Masker dan Tinjau Ruas Jalan Penghubung Riau- Sumbar

ROKAN IV KOTO – Gubernur Riau (Gubri) H.Syamsuar, turun ke Rohul dalam rangka kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tinjau jalan penghubung Riau dan Sumatera Barat di Kec.Rokan IV Koto, Kamis (12/11/2020) siang hingga sore hari.
Kunker Gubri, sekaligus tampung aspirasi masyarakat dan meninjau di Desa Cipang Kiri Hilir, menggunakan helikopter PK – USE App milik PT.Sinarmas didampingi Kepala Dinas PUPR Provinsi Riau M.Taufiq, Kepala Balai Bagian Tiga  Ir.Sahril serta Kadis Dikpora Provinsi Riau.
Kehadiran Gubri dan rombongan, disambut langsung Pjs Bupati Rohul Drs.H.Masrul Kasmy serta masyarakat Desa Cipang Kiri Hilir.
Sesampainya Gubri dan rombongan, langsung bagikan masker ke masyarakat agar terhindar dari COVID 19 berkaitan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), sekaligus mengajak masyarakat mentaati protokol kesehatan agar masyarakat benar benar terhindar dari penyebaran COVID 19.
Dalam kunkernya, Gubri Syamsuar juga berikan bantuan bibit ikan yang langsung ditaburkan ke sungai larangan di Desa Cipang Kiri Hilir serta memberikan bantuan bibit unggul pinang Batara juga bibit sawit unggul, berguna untuk tingkatkan perekonomian masyarakat khususnya di empat desa Kecamatan Rokan 4 Koto.
Gubri juga meninjau tempat penyulingan serai wangi, yang merupakan salah satu sumber pendapatan ekonomi masyarakat yang saat ini masih berfungsi.
Gubti juga berniat, meninjau aset provinsi Riau yang merupakan lokasi tempat pelaksanaan terbang layang pada pra PON Riau yang lalu yakni di Bukit Tungkus Nasi, namun dikarenakan kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan menuju bukit maka peninjauan ditunda dan akan melalui proposal diajukan masyarakat untuk merawat bukit Tungkus Nasi menjadi tempat kunjungan wisata.
Gubri menyayangkan pembangunan waduk Lompatan Harimau, yang dulu akan dibangun namun berdasarkan penolakan dan keluhan masyarakat yang masuk ke dirinya sehingga tidak jadi dilaksanakan.
“Padahal pembangunan waduk tersebut merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi masyarakat, karena bisa menambah peningkatan sumber energi namun dikarenakan kurangnya komunikasi yang baik ke masyarakat maka pembangunan tersebut diambil alih oleh provinsi lain,”kata Gubri Syamsuar.
Ketua BPD Desa Cipang Kiri Hilir, Revika Putra mewakili masyarakat, mengatakan bahwa ada 9 (sembilan) permohonan yang diajukan masyarakat ke Gubri, yakni agar melakukan peningkatan dan perawatan rutin jalan Provinsi.
Terutama jalan  Rokan menuju erbatasan Sumbar, kemudian pembangunan SMA, jaringan Telekomunikasi, pemindahan aset Jembatan Sungai Mentawai dari RW Banjar datar ke RW Kubudienau, peningkatan ekonomi produktif.
Selain itu pembangunan jembatan gantung menuju sentra produksi masyarakat Dusun 1 Tandikat, peningkatan sarana dan prasarana pasar desa Cipang Kiri Hilir, kemudian pembangunan stadion mini Desa Cimpang Kiri Hilir serta pembangunan jaringan listrik atau PLN ke RW Kandis dan Kubudienau.
Kepala Desa Cipang Kiri Hilir Azwir Abbas, berterimakasih atas kunjungan Gubri ke desa mereka. Berharap apa yang telah diajukan masyarakat bisa terealisasi dengan baik, juga berterima kasih bantuan bibit tanaman dan benij ikan untuk masyarakat.
Sikapi pembangunan waduk, Kades mengakui bahwa adanya penolakan dari masyarakat yang dikarenakan kurangnya sosialisasi dan komunikasi.
“Bahkan masyarakat menganggap tanpa kami diberitahu kok dibangun, sebetulnya bagi pemerintah memang sudah dikomunikasikan dan disosialisasikan tapi kebetulan pembangunan waduk tersebut berada di Rokan Koto Ruang sedangkan kita hanya dampak genangan,”
“Mungkin bagi pemerintah yang perlu persetujuan adalah tempat pembangunan, di Rokan memang ada sosialisasi akan tetapi di masyarakat kami tidak adanya sosialisasi. Karena itu merupakan suatu penyebab adanya penolakan, karena masyarakat menganggap tidak diikutsertakan, tidak dimintai persetujuan namun malah mau  dienggelamkan desa kita,” ungkap Kades. (Alfian Top)