PekanbaruPendidikanRiau

KKN Mahasiswa UNRI Latih Masyarakat Labuh Baru Timur Budidaya Lele

Pengabdian Untuk Masyarakat Labuh Baru Timur 2019

PEKANBARU,Riauandalas.com -Kuliah Kerja (KKN) Terintegrasi Universitas Riau (UNRI) tahun 2019 kembali aplikasikan berbagai kegiatan dilingkungan Masyarakat Provinsi Riau. Salah satunya di Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru yang menjadi pilihan oleh kelompok jenis Pengabdian Masyarakat Integrasi 2019.

Kelompok pengabdian masyarakat 2019 ini memiliki anggota sebanyak 9 orang terdiri dari 3 Fakultas. Yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Pemerintah (FISIP), yang diketuai oleh Ahmad Ridho dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Drs M Natsir MSi. Sedangkan bentuk program yang dilaksanakan adalah budidayaan ikan lele yang bisa menjadi program wirausaha bagi masyarakat di Kelurahan Labuh Baru Timur di masa akan datang.

Menurut Ahmad Ridho, budidayaan ikan lele yang dilakukan kelompok jenis pengabdian masyarakat 2019 ini, tepatnya dilaksanakan di lingkungan RT03, RW01 Kelurahan Labuh Baru Timur. Lokasi ini jadi pilihan karena ada beberapa kolam warga yang tidak dipergunakan. Sehingga sangat cocok dan tepat untuk dijadikan lokasi mengaplikasikan budidaya lele. Untuk budidaya lele ini, kelompok jenis pengabdian masyarakat 2019 mengambil atau mengunakan bibit lele berukuran 9-12 cm dengan jumlah sebanyak 1 500 ekor yang telah disebarkan Selasa 25 Juni 2019 lalu yang juga saksikan oleh beberapa warga tempatan atau sekitar kolam.

Alasan pemilihan ikan lele ini menjadi porgram pengaplikasian, karena ikan lele sangat mudah untuk dibudidayakan tampa memerlukan perawatan khusus. Bahkan membudidayakan ikan lele ini juga gampang dilakukan masyarakat yang jangka waktu panennya juga cepat lebih kurang 1 bulan sudah bisa di panen dan menjadi penghasilan bagi masyarakat.

“Selama pengembangan, setiap hari kelompok memberi makan dan melakukan pengecekan pada perkembangan ikan lele. Salah satu pengecekan yang dilakukan adalah mengukur perkembangan ikan lele, yaitu mengukur panjang, berat dan perkembangan lainya dengan jarak waktu satu kali dalam satu pekan,” jelasnya.

Intinya dari kegiatan ini, tambahnya bisa membantu masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja dan wirausaha. Untuk itu diharapkan masyarakat Labuh Baru Timur ini bisa semakin tertarik dengam program ini dan segera untuk memulai usaha budidaya ikan lele ini. “Jika bisa dijadikan sebagai program unggulan di kelurahan,” tuturnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, selama menjalankan KKN Terintergritas, kelompok Pengabdian Masyarakat Integrasi 2019 juga melakukan kegiatan penyuluhan di Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru ini. Yaitu penyuluhan terkait penggunaan dan pemanfaatan sampah plastik rumah tangga menjadi barang berguna. Salah satunya dengan membuat berupa tas yang kembali busa dipergunakan untuk berbelanja keperluan rumah tangga.

Pemanfaatan plastik ini juga merupakan solusi dalam mengatasi dan mengurangi jumlah sampah di lingkungan. Khusunya dilingkungan di Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru ini. Dimana sesuai yang disampiakan pihak pemerintah kelurahan sampah terbesar berasal dari bahan plastik. Bahkan sampah tersebut juga telah memberikan dampak tidak baik pada lingkungan, mulai dari pencemaran lingkungan sampai menjadi penyeab banjir karena menyumbatbsaluran.

“Maka itu dalam upaya pengurangan sampah plastik ini, kami memberikan solusi dengan memanfaatkan bahan plastik iru menjadi barang berguna,” katanya.

Selain itu, untuk tingkat kesehatan kelompok jenis pengabdian masyarakat 2019 juga memberikan penyuluhan terkait mengantisipasi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sebelumnya juga menimpa masyarakat di Kelurahan Labuh Baru Timur.

“Kami mendapati informasi bahwa di RT03 RW07 pada tahun 2015-2018 tingkat kematian yang diakibatkan DBD terjadi peningkatan, maka itu kami lakukan kegiatan penyuluhan guna memberikan Informasi kepada warga tata cara mengantisipasi terserang DBD,” katanya.

Penyakit DBD ini merupakan ancaman terbesar dalam dunia kesehatan. Yang mana demam berdarah ini selain menular juga dapat menyebabkan kematian, sedangkan penyebabnya berasal dari nyamuk ades Aegepty yang bisa menyerang kapan saja dimana saja tampa memandang usia.

“Dalam penyuluhan ini kami melakukan kegiatan bagaimana cara memberantas jentik-jentik nyamuk ades aegepty, salah satunya dengan menggunakan bubuk ABATE yang dituangkan ke dalam bak mandi dengan takaran sesuai aturan secara teratur,” tutupnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *