advertorialGaleriPelalawanPemerintahanTechnology

Pelalawan Siapkan Kawasan Teknopolitan, dan Kawasan Khusus yang Memiliki Keunggulan Komparatif diminati Investor

 

 

PELALAWAN,Riauandalas.com- Kawasan Teknopolitan Pelalawan merupakan suatu kawasan industry yang terpadu dengan perguruan tinggi sebagai pencetak tenaga kerja terampil  dan pusat riset  sebagai pendorong  inovasi dan dibangun atasdukungan investasi swasta dan pemerintah.

Konsep kawasatan Teknopolitan itu sendiri adalah menyiapkan suatu kawasan khusus yang memiliki keunggulan komparatif dan diminati oleh investor, terutama untuk industri yang akan memberikan  nilai tambah produk unggulan daerah yakni industry hilir kelapa sawit yang didukung penguatan inovasi dari aktivitas
Perguruan  Tinggi dan pusat riset.

Tentunya, tidak terlepas yang telah di gagas salah satu program strategis Kabupaten Pelalawan dimasa
kepemimpinan Bupati HM Harris yang sudah menjabat dua periode menjadi Bupati Pelalawan dan juga mantan Ketua Adkasi Seluruh Indonesia yaitu Pelalawan Inovatif.

Sedangkan  dalam misi pembangunan Kabupaten Pelalawan tahun 2016 – 2021 salah satunya yakni meningkatkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) dan penguatan system Invosai untuk mendukung pembangunan perekonomian di masa kepimpinan mantan ketua Adkasi.

Beberapa bulan lalu, tepatnya pada bulan januari 2019 pemerintahan Kabupaten Pelalawan melaksanakan penandatangan kesepahaman kerja sama dalam pengembangan kawasan teknopolitan yang disaksikan
langsung oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di kampus ITB Bandung.

Bupati Pelalawan H.M.Harris mengatakan bahwa tahun 2006 Kabupaten Pelalawan ini termasuk salah satu
kabupaten yang tertinggal secara nasional, ada lima indikator ketertinggalannya yaitu di bidang kesehatan,pendidikan,rasiolivikasi 14,3 persen angka kemiskinan, masalah listrik dan infrastruktur. Bupati Pelalawan dua periode ini juga menambahkan moto Kabupaten Pelalawan adalah Tuah Negeri Seiya Sekata yang
artinya adalah duduk bersama,dengan istilah ini tidak ada sebuah permasalahan tidak dapat di selesaikan,dengan duduk bersama semua elemen masyarakat dan Pemerintah Daerah sehingga dapat terjalin dengan baik. “ tutur H.M Harris.

Mantan Ketua DPRD Pelalawan ini menambahkan berkat kerja sama seluruh elemen baik itu masyarakat, perusahaan dan pemerintahan daerah semua ketertinggalan dibeberapa bidang bisa terkejar dan sudah mencapai 84 parsen keberhasilan kita dalam mengejar ketertinggalan.

Sementara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman Republik Indonesia Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa kabupaten Pelalawan ini merupakan kabupaten yang kaya, adanya gas, minyak ,dan kelapa sawit.

Kelapa sawit akan menjadi industri yang sangat strategis bagi indonesia, mengapa demikian karena produksi kita sekarang adalah 40 juta/ ton. Selain itu presiden memerintahkan bagaimana 40 persen yang itu nantinya adalah kepemilikan petani-petani kecil, produksi perhektarnya meningkat menjadi 5,6 atau 7 ton/ hektar.

Jadi apabila di jadikan dengan bibit yang bagus itu produksi kita akan meningkatkan 70 sampai 80 bahkan bisa jadi 100 juta ton/hektar, dengan luas 14 juta hektar ini satu hal yang penting. Dan sekarang harga sawit kemarin
presiden telah memutuskan mengambil revinya dan harganya sudah mulai naik. Kemudian 33 triliun dana yang sudah tersedia, dana sawit itu akan di beri subsidinya ke bawah.

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan  ( Januari 2019) “Tadi sudah disinggung bahwa produksi kita saat sekarang 46 juta Ton dan Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo memerintahkan bagaimana 40% kepemilikan bagi para petani-petani kecil dan juga bagaimana yieldnya  dari hasil produksi perhektarnya dapat meningkat dari 2 ton perhektar menjadi 5 hingga 7 ton perhektar bagi para petani-petani kecil tersebut”.

Kalau para petani kelapa sawit mendapat bibit atau kecambah yang bagus, jadi produksi kita meningkat menjadi diangka 80,90 bahkan 100 juta ton pertahun dengan produksi kita itu dengan perkiraan 14 juta hektar kebun
kelapa sawit.

Dan ini salah satu hal yang penting, karena saat sekarang ini harga sawit disampaikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sudah putuskan mengambil revinya dan dengan mengambil revi juga bisa harganya menjadi naik menjadi 33 triiliun dana yang  tersedia nantinya akan diberi subsidi ke para petani sawit kecil.

Karena Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sangat perhatian terhadap para petani dan rakyat kecil, itu bukti dan bukan sekedar omong-omong  biasa. Dan itu yang dilakukkan.

Sekolah Tinggi Tekno Kelapa Sawit Indonesia ini bahwa Bapak Bupati itu sangat-sangat penting.

Tiga minggu yang lalu ITB memberikan presentasi ke saya, mereka sudah bisa merubah kelapa sawit ini menjadi green diesel dan artinya apa bahwa kita akan mengurangi impor pulp oil, jadi ketergantungan kita terhadap impor
energi itu akan berkurang sangat drastis dan ini yang harus kita capai dalam dua tahun kedepan. Di jelaskannya Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

Teknologi ini sudah di teliti semenjak tahun 2004 dan setahun terakhir di zaman Presiden Joko Widodo di dorong supaya dapat terwujud. Sebelum di implementasikan bahwa Presiden telah memerintahkan B+20 dan kita
bisa berhemat 14 Triliun Rupiah dalam dua bulan. Ungkapnya.

Pada tahun ini kita dapat menghemat dekat mencapai 5-7 Milyar Dolar, karena  kita sudah berpengalaman dari tahun lalu. Kalau penelitian ini sudah selesai maka kita harap Sekolah Tinggi Tekno Kelapa Sawit Indonesia ( STTKSI ) dapat bekerja sama dengan ITB. Jadi institusi ini sangat penting membuat anak-anak bangsa menjadi mandiri. Kalau kita kerjasama dengan bagus dan pasti hebat.

Akibanya apa 17,5 juta petani kecil dapat meningkatkan dan menikmati naikkan yield produksi sawitnya perhektar, ini sangatlah penting buat masa depan kita dan tadi sudah disinggung turunan kita baru seratus dari kelapa sawit dan Negara tetangga Malaisya sudah 400 turunan kelapa sawit. Dan jadi banyak turunan yang
dapat bisa kita buat, sehingga nilai tambahnya akan banyak buat rakyat.

Pada tahun ini, Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo baru mencanangkan Human Kapital ( pendidikan ). Bagaimana kita membuat generasi kita kedepan harus mempunyai interprenership, Sekolah Tinggi Tekno Kelapa Sawit ini apa yang bisa Bapak Rektor buat nilai tambah dan bukan hanya
untuk dilihat-lihat saja. Mari kita membangun Negeri bersama-sama. ( Adv/MDeli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *