Hukum&KriminalPemerintahanPolitikRohul

AMPK Gelar Aksi ke Kantor Kejari Rohul , Desak Usut Tuntas APBD Rohul 2012-2017

AMPeK gelar aksi damai di Kantor Kejari Rohul, minta usut tuntas APBD Rohul 2012-2017

ROKAN HULU,Riauandalas.com– Mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Pembenci Koruptor (AMPeK), gelar aksi damai di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Rokan Hulu (Rohul), Rabu (31/1/2018) siang.

Dalam aksi demontrasi yang digelar di gerbang masuk Kantor Kejari Rohul, mendapat penjaagaan ketat puluhan aparat Kepolisian dari Polres Rohul. Kemudian, massa diterima Kepala Kejari Rohul Freddy Daniel Simanjuntak SH, M.Hum diwakili Kasi Intel Kejari Rohul Agus Kurniawan SH, MH.‎

Dalam aksinya, Koordinator Lapangan AMPeK Rohul, Ziaul Haq Al Faruq‎, meminta pihak Kejaksaan dan aparat penegak hukum lain mengusut tuntas dugaan praktik korupsi APBD Rohul tahun anggaran 2012-2017.

Lalu, Ziaul juga meminta pihak Kejaksaan mengawal total penggunaaan APBD Rohul yang akan datang, mulai tahun anggaran 2018.

Dirinya menilai, Kejari Rohul sudah melaksanakan tugas pokok fungsinya, namun sejauh ini sebagian besar ditangani baru sebatas tindak pidana umum, masih sedikit perkara tindak pidana korupsi atau Tipikor yang ditangani.

“Korupsi harus diusut di Rohul, kita tidak sepakat adanya koruptor di Rohul ini,” tegas Ziaul, Rabu.

Dalam aksinya, orator mengungkapkan dampak dari korupsi yang terjadi, tidak sedikit anak-anak di Kabupaten Rohul yang putus sekolah atau tidak bisa melanjutkan pendidikan. Selain itu, banyak juga masyarakat yang tidak sanggup berobat ke rumah sakit.

“Mereka tidak sanggup berobat ke rumah sakit bukan karena takut disuntik, tapi memang tidak punya uang,” ucap Sukri dalam orasinya.

Kemudian, massa AMPeK juga menginginkan aparat penegak hukum lebih peka dengan praktik korupsi yang terjadi di Kabupaten Rohul selama ini dan ke depannya.

Jaringan ‘White Collar Crime‘ Sulit Dibongkar.

Sikapi aksi demontrasi massa AMPeK, Kasi Intel Kejari Rohul Agus Kurniawan mengapresiasi aksi damai dilakukan mahasiswa tersebut, apalagi menyangkut tentang pemberatasan korupsi.

Ungkapnya, korupsi bukan hanya merugikan pundi-pundi negara, namun banyak aspek yang diakibatkan, seperti aspek sosial dan lainnya.

“Memang akibatnya berdampak buruk‎bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” sampai Agus kepada massa AMPeK.

Kemudian, Agus meminta mahasiswa ikut terlibat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi terjadi di Kabupaten Rohul, sebab penegak hukum tidak akan sanggup mengungkap tanpa adanya dukungan seluruh elemen masyarakat.

Sebut Agus, kejahatan korupsi terjadi di Indonesia selama ini dilakukan oleh jaringan ‘White Collar Crime’ atau kejahatan kerah putih, sehingga perlu mengungkap dan membongkar struktur administrasi yang mereka buat. Dan keterlibatan seluruh elemen sangat diperlukan.

“Kita berharap ke teman-teman semua, tolong berikan data akurat‎ kualitas A1, sehingga memberikan kami peluang untuk melakukan penindakan yang lebih efektif dan efisien,” harapnya.

Diakui Agus, dalam menjalankan tugasnya, Kejaksaan akan tetap berpegang teguh dan menghargai praduga tidak bersalah,‎ jangan sampai tindakan aparatur penegak hukum justru menimbulkan kegaduhan, yang akibatnya para ASN tidak mampu bekerja maksimal.

Jelas Agus, masyarakat meningkatkan keterlibatannya dalam pemberantasan korupsi, terutama dalam pencegahan Tipikor bersama TP4D Kejari Rohul. Agus tidak menampik adanya support dari LSM dan masyarakat dalam pemberatasan korupsi selama ini.

Kemudian, Agus mengakui dalam pemberantasan Tipikor, Kejari Rohul mengalami kendala karena kurangnya personel. Meski demikian, Kejaksaan tetap bekerja sesuai Tupoksi, dan menindaklanjuti setiap laporan masyarakat atau LSM selama ini.

Massa AMPeK bersama pihak Kejari Rohul dan Polres Rohul menandatangani petisi di spanduk, sebagai kesepakatan mahasiswa dengan aparatur penegak hukum, dalam komitmen memberantas tuntas indikasi korupsi yang terjadi di Rohul.**( Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *