NasionalRiauSiakSosial&Budaya

Ini Tanggapan Bupati Siak, Soal Demo Suku Sakai Kemarin

PEKANBARU, Riau Andalas. com –

Dikutip dari  akun Facebook milik Drs. H. Syamsuar, MSi, mengatakan “Kemarin di tengah konsentrasi menggelar Musrenbang Kabupaten Siak, saya mendapat laporan tentang aksi demonstrasi saudara-saudara kita yang mengatasnamakan masyarakat suku Sakai dari Kandis. Aksi ini dilakukan di Pekanbaru, tepatnya di depan kantor Gubernur Riau. Bahkan peserta aksi sampai menutup badan jalan.

Demontrasi adalah hak setiap warga untuk menyalurkan aspirasi di Negara demokrasi. Karena itu saya menghargai adanya aksi, serta mengikuti perjalanan mereka, dan minta dilaporkan setiap saat perkembangannya. Termasuk tuntutan dan juga informasi mengenai peserta aksi.

Berikut beberapa hal yang menjadi catatan dari aksi tersebut:

1. Tuntutan pendemo mengenai desakan agar perusahaan memberikan perhatian pada masyarakat Kandis, sebenarnya telah jauh hari difasilitasi oleh Pemkab Siak dengan pihak perusahaan. Bahkan saat ini telah menghasilkan beberapa program CSR antara lain budi daya kambing etawa, budi daya ayam potong dan penggemukan sapi. Saat ini program tersebut masih berjalan dan akan terus kami kawal dengan prioritas mengutamakan kepentingan rakyat.

Khusus dari Pemkab Siak sendiri, perhatian pada masyarakat suku Sakai, bantuan diberikan dalam bentuk pembangunan rumah layak huni, bantuan pendidikan, raskin dan kesehatan. Selain itu untuk mahasiswa dari masyarakat suku Sakai, diberikan bantuan beasiswa khusus. Ini sudah menjadi komitmen kami sejak awal dan masih berjalan hingga sekarang.

2. Dari hasil laporan aparatur setempat, diketahui bahwa peserta aksi yang murni berasal dari masyarakat Sakai Kandis, hanya sekitar 30-an dari 200 lebih pendemo. Sisanya diketahui berasal dari luar Kabupaten Siak. Hal ini juga telah diklarifikasi langsung oleh mahasiswa dan pemuda Sakai Kandis, sebagaimana link berita berikut ini

3. Dengan demikian, maka TIDAK BENAR (sebagaimana pemberitaan di beberapa media online) yang mengatakan bahwa Pemkab Siak tidak peduli terhadap masyarakat Sakai. Justru Pemkab Siak selama ini mendampingi dan terus memfasilitasi kepentingan masyarakat Sakai, menyalurkan program-program pro rakyat, serta melindungi kearifan lokal yang hidup turun temurun di masyarakat Sakai.

Sekaligus juga saya tegaskan, TIDAK BENAR bila pernah ada aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Siak, apalagi sampai mengusir warga. Saya mengajak kita semua, untuk tidak memprovokasi dan hendaknya benar-benar selektif menyebarkan informasi yang masih perlu diuji validitasnya.

Untuk hal-hal seperti ini, saya telah berkali-kali menyampaikan, bahwa saya membuka pintu komunikasi seluas-luasnya. Bahkan handphone pribadi saya selalu aktif 24 jam, jika ada niat untuk konfirmasi. Validitas ini diperlukan, dengan harapan informasi yang menyebar di ranah publik, tidak bersifat sepihak, harus berimbang, jujur dan tidak memperkeruh suasana. Hal ini sangat penting agar tercipta ketentraman dan terwujudnya rasa aman yang menjadi hak mendasar rakyat.

4. Meski dilaporkan bahwa mayoritas peserta aksi bukan warga Siak, saya tetap minta diberikan laporan sedetail mungkin perkembangan yang terjadi di lapangan. Mengingat bagaimanapun mereka adalah saudara-saudara kita.

Saya juga memerintahkan Asisten III mengawal langsung di Pekanbaru, sementara pada Camat dan Upika, untuk selalu mencatat aspirasi rakyat dan akan segera ditindaklanjuti mana yang menjadi bagian dari kewenangan kami.

Seluruh hasil laporan ini juga sudah saya komunikasikan langsung kepada Bapak Gubernur Riau.

Bahkan meski dari jarak jauh, dan dilaporkan bahwa mayoritas peserta aksi bukan warga Siak, saya tetap mengikuti sampai saudara-saudara kita naik ke atas kendaraan dan pulang kembali dengan selamat ke daerah mereka masing-masing. Saya minta pada Camat dan Upika, agar semua proses itu benar-benar dikawal, karena bagaimanapun mereka adalah rakyat yang harus dilindungi.

Demikian informasi dari kami. Mari kita tetap jaga persatuan dan kesatuan, serta mengedepankan rasa persaudaraan. Hal paling terpenting lagi, mari kita tetap berangkul tangan untuk sama-sama mengawal pembangunan di daerah dengan hati yang jernih.

Semoga Allah SWT selalu meridhoi ikhtiar dan melindungi kita. Aamin.*Syam

Korlap Aksi: Suku Sakai minta Kepada Gubri cabut Ijin PT. IVO MAS TUNGGAL, dan Kembalikan Tanah Ulayat seluas 24000 Ha 

Berawal dari tahun 1982 pihak perusahaan PT. IVO MAS TUNGGAL meminta masyarakat suku Sakai untuk melakukan pengisian polibet yang berisi buah sawit, namun dalam perjanjian hanya secara lisan suku Sakai dengan PT. IVO MAS TUNGGAL.

Untuk ditanam di lahan milik suku Sakai seluas 24000 Ha dengan janji bagi hasil.,tapi hingga kini saat ini belum ada realisasikn dari perusahaan.

Pada tahun 2012, Masyarakat Suku Sakai meminta kepada Perusahaan PT. IVO MAS TUNGGAL agar mengembalikan tanah ulayat  yang di kuasai perusahaan seluas 24000 Ha. Namun pihak PT berjanji akan mencari kan lahan kosong untuk masyarakat Sakai atas pergantian lahan yang di kuasai perusahaan.,namum itu cuma janji saja, ungkap Soni

Dari itu 700 ratusan Masyarakat Suku Sakai melakukan aksi damai di depan kantor Gubernur Riau Rabu 15/3 dengan berjalan kaki selama dua hari dari Kandis menuju Pekanbaru, hanya menuntut lahan seluas 24000 Ha milik suku Sakai dikembalikan.

Ada pun tuntutan Suku Sakai.

Gubernur Riau harus mengembalikan tanah ulayat masyarakat suku Sakai yang telah di kuasai PT. IVO MAS TUNGGAL seluas 24000 Ha.

Gubernur Riau harus memeriksa kembali izin HGU PT. IVO MAS TUNGGAL

Gubernur Riau harus membuka mata melihat perekonomian masyarakat suku Sakai sebagai masyarakat pribumi Provinsi Riau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *