KesehatanPekanbaruRiau

Warga Takut Berobat Karena Bisa Masuk PDP Covid-19

* dr Yopi Sebut Banyak Syarat Menetapkan Pasien masuk PDP

PEKANBARU, Riauandalas.com- Terus meningkatnya jumlah pasien terpapar virus corona atau Covid-19, telah menimbulkan ketakutan berlebihan pada Masyarakat si Riau. Pasalnya selalu dihantui perasaan dan was-was tertular virus corona.

Tambah lagi setelah masyarakat mendengar informasi di Riau ada 7 pasien yang masuk dalam daftar Pasien Dalam Pemantauan (PDP) Covid-19 meninggal dunia. Bahkan sesuai informasi yang di rangkum Pekanbaru Pos dilapangan saat ini masyarakat juga takut untuk memeriksakan kesehatan pada pusat kesehatan. Terutama klinik 24 jam maupun rumah sakit yang takut tidak steril dan aman dari penyebaran virus corona.

Hal ini diakui salah seorang warga Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Syafruddin, mengaku jika rasa was-was dan takut itu juga melihat pada kondisi klinik yang dinilai kurang safety dari penyebaran virus corona. Sehingga ia pun merasa takut untuk memeriksakan diri terkait kesehatan.

“Saya takut karena saya tau di klinik bagaimana proses pemeriksaan disana, termasuk alat nya yang digunakan bergantian. Seperti mengukur tekan darah,” katanya

Selain itu jelasnya, semua itu juga menimbang jumlah PDP Covid-19 di Pekanbaru saat ini yang terus meningkat. Karena pasien yang berobat ke rumah sakit kadang masuk jadi PDP Covid-19, pada hal informasinya sakit pasiennya sudah ada sebelum virus corona.

“Maka itu kami juga takut, nanti kami sakit asam.lambung dinikang juga corona atau Covid-19 dan masuk dalam daftar PDP,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Jubir Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yopi, menegaskan jika masyarakat tidak perlu takut berlebihan seperti itu, karena untuk menetapkan pasien masuk dalam PDP itu banyak syarat yang harus di pertimbangkan. Sehingga untuk menetapkan pasien masuk dalam PDP tidak sembarangan.

“Banyak syarat untuk menetapkan PDP itu, jadi masyarakat tidak perlu takut karena kalau masyarakat yakin juga tidal perlu terlalu cemas,” jelasnya.

Jadi tambahnya, tidak semua sakit itu dicurigai dan masuk dalam PDP, karena sebelum menetapkan kira melakukan penelitian dan pemeriksaan. Sehingga kalau. ada anggapan masyarakat jika sakit berupa asam lambung bisa masuk PDP iti keliru. Maka itu masyarakat harus berfikir cerdas.

“Masyarakat harus cerdas dan rasional. Karena semua itu ada ilmunya. Saat ini jangan percaya informasi tak jelas dan tetap berpegang pada keyakinan dan informasi dari pemerintah,” ujarnya.

Sedangkan terkait, rumah sakit maupun klinik, ia menghimbau masyarakat juga tidak perlu takut, artinya jika rumah sakit atau klinik tidak safety bagaimana mau berobat. Termasuk tenaga medis yang setiap hari disana memberikan pelayanan.

“Yang penting saat ini kita jaga diri, terutama menggunakan masker dan cuci tangan. Kalau untul resiko tenaga medis lebih tinggi karena lansung pemeriksaan, tapi karena pake masker dan cuci tangan Insyaallah aman,” tuturnya berharap penjelasan ini membantu paranoid masyarakat.