RohulSosial&Budaya

Alfa Syahputra menilai, Gagalnya pelaksanan kegiatan pembangunan pagar di lokasi kelahiran tuan guru Syeikh abdul wahab rokan kerena Kelalaian

ROKAN HULU, Riauandalas.com– Gagalnya  pelaksanan kegiatan pembangunan pagar di lokasi kelahiran tuan guru Syeikh abdul wahab rokan di Rantau Binuang Sakti kecakatan Kepenuhan kabupaten Rokan Hulu provinsi Riau yang seharusnya bisa di kerjakan pada tahun anggaran 2018 dari Dana DAK jakarta, namun sampai saat pelelangan bisa terjadi kelalaian oleh dinas.
Salah seorang Tokoh Muda Luhak Kepenuhan Alfa Syahputra melihat ada kelalaian dan ketidak seriusan dari dinas, jika di alasankan masalah kawasan, pada bulan Mei 2018 surat sudah keluar dari Kementrian LHK Jakarta. tetapi kenapa tidak digesa atau jeput bola ke jakarta, sehingga di awal juni sudah bisa dilakukan pengajuan pelelangan, disini yang saya lihat kelalaiannya, bukan jeput bola tapi menunggu surat dari LHK sampai ke rohul.
Alfa mengapresiasi kinerja dinas dalam memperjuangkan fasilitas di tempat kelahiran Tuan Guru, , dalam hal ini juga saya merasa ada sebuah indikasi permainan hal yang membuat saya kecewa,  disini Pokja ingin Rokan Hulu dibangun dengan cara yang benar, bukan dengan cara yang salah. Apalagi yang ingin dibangun adalah tempat yang sakral ( tempat kelahiran Syekh Abdul Wahab Rokan),” Timbul pertanyaan apakah selama ini pembangunan di Rohul benar benar melalui prosedur dan tidak menyalahi aturan dan apakah sudah benar?.
 Saya menjadi heran kenapa Rokan Hulu julukkan Negeri Seribu Suluk tidak sesuai dengan kenyataanya Ulama besar Naqsyabandiayah Syekh Abdul wahab Rokan Wisata religi di tempat kelahirannya di Rantau binuang sakti kecamatan Kepenuhan sampai saat ini tak terealisasikan? Ingat dibandingkan Ulama terkenal di Rohul dia lebih tua dan dia juga lebih dikenal. Ulama yang lahir dibawah dia kenapa di besarkan? Saya rasa Negeri seribu suluk dipertanyakan dan ini sebuah alasan pemerintah untuk membangunan Wisata Religi Syekh Abdul Rokan.  Jikal ini dibangun saya yakin Rokan Hulu akan menjadi pusat Wisata Religi di Provinsi Riau karena ada dua wisata religius yakni Islamic Sentre dan Wisata syekh abdul wahab Rokan di desa RBS. “kata Alfa.”
Saya berharap dengan gagalnya proses pembangunan kegiantan ini dapat menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua, dan semoga dinas dapat kembali memproses kegiatan ini pada tahun 2019. ” harap Alfa”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *