LingkunganRohul

BPBD Siapkan Perahu ,Akses Riau Sumbar Via Jembatan Darurat Mentawai Hanyut 

ROKAN HULU, Riau Andalas. com– Dampak tingginya curah hujan di wilayah  Rokan Hulu  (Rohul) Riau sejak Jumat (7/7/2017) malam, mengakibatkan jembatan darurat Mentawai di Kecamatan Rokan IV Koto, kembali hanyut diterjang air sungai Mentawai.

 

Hanyutnya jembatan  darurat tersebut, diketahui  warga pada Sabtu  (8/7/2017) siang kemarin. Akibat hanyutnya jembatan Mentawai, akibat  derasnya  arus sungai Rokan, sehingga mengakibatkan akses jalan menuju perbatasan Riau Sumbar  tersebut menjadi terputus.

 

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohul, Aceng Herdiana, Minggu (9/7/2017) mengatakan, pihaknya menyiapkan 1 unit perahu piber untuk transportasi masyarakat, melintasi sungai Mentawai pasca ambruknya jembatan darurat yang baru dibangun beberapa waktu lalu.

“Kita bantu turunkan 1 unit perahu piber, untuk  membantu penyeberangan warga sudah sejak hari Sabtu kemarin. Untuk yang mengoperasikan perahu, nantinya masyarakat dan hingga kini tidak ada kendala. Masyarakat serta anak-anak yang akan bersekolah bisa beraktifitas seperti biasa,” terang Aceng.

Robohnya jembatan darurat diakui Aceng, setelah beberapa waktu lalu jembatan tersebut dibangun. Namun, akibat dangkalnya sungai mengakibatkan tiang tidak bisa dipancang di dasar sungai sehingga hanya ditempatkan di dasar sungai yang napal saja.

“Sehingga, saat air sungai besar jembatan kembali terseret arus. Namun kini tidak ada masalah setelah kita turunkan 1 unit perahu untuk membantu warga yang menyeberang sungai aktifitas sehari-hari mereka,” ucapnya.

Dimana, jembatan baru permanen yang dibangun pihak Dinas PUPR Riau, kini hampir selesai dikerjakan. Tinggal pelaksanaan cor beton lantainya saja, sehingga kini jembatan tersebut belum bisa dimanfaatkan.

“Itu proyek Provinsi Riau, sehingga kita mengetahui biayanya. Namun jelasnya tinggal sedikit lagi jembatan permanen yang dibangun Provinsi harus dikerjakan Provinsi,” ucapnya.

Diakui seorang tokoh masyarakat, Epi, derasnya arus sungai mengakibatkan tingginya debit air dan ditambah lagi adanya kayu yang hanyut menghantam jembatan darurat tersebut  sehingga  sambungannya terputus dan jembatan hanyut diseret arus sungai.

“Minggu (9/7/2017) diusahakan memperbaiki kembali jembatan darurat dengan gunakan eskavator Dinas PUPR, ” ucap Epi.**( Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *