Bisnis&EkonomiNasional

OJK Merilis 35 Nama yang lolos seleksi Tahap II

JAKARTA, Riau Andalas.com –  Calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) telah merilis 35 nama yang lolos seleksi Tahap II. Sejumlah ekonom mengungkapkan, nama-nama tersebut memiliki kesempatan yang sama besarnya untuk menduduki 11 kursi bos besar OJK.

Menurut Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, dengan kesempatan yang sama besar tersebut, calon DK OJK harus memiliki program yang bagus untuk dapat memajukan sistem keuangan dalam negeri.

“Siapapun yang masuk ke DK OJK, punya visi misi khususnya dalam memajukan dan memperdalam pasar keuangan kita, baik perbankan, pasar modal, asuransi, dana pensiun, supaya dapat mensuport pertumbuhan, untuk pemerataan pembangunan,” ungkap Josua kepada detikFinance, Jakarta, Sabtu (25/2/2017).

Lebih lanjut ia mengatakan, siapa pun yang terpilih menjadi DK OJK, juga harus bisa menjaga keadaan ekonomi dalam negeri, jika terjadi krisis sistem keuangan. Sebab, OJK juga menjadi salah satu pihak yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yang bertanggung jawab pada Undang-Undang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK).

“Kalau dilihat dari sisi perbankan, bail out kan sudah tidak ada lagi, sekarang bail in. Jadi diupayakan supaya perbankan untuk bisa mengurangi prinsip moral hazard. Dulu pas bail out, bank enggak berusaha menjaga likuiditas, sehingga terjadi moral hazard pada saat itu. Makanya kita harapkan dari bail in ini dari UU PPKSK kita harapkan lebih stabil, atau sistem perbankan bisa lebih kuat sistemnya, khususnya di pasar keuangan harus diperdalam,” kata dia.

Selain itu, Josua berharap, supaya yang terpilih nantinya bisa memiliki program atau cara untuk bisa mengajak masyarakat melakukan investasi, supaya pasar keuangan dalam negeri bisa kuat setiap saat. Sebab kata dia kepemilikan asing, di pasar obligasi dan saham cukup besar dan mendominasi.

“Karena kalau kita lihat kepemilikan asing di obligasi cukup besar hampir 37-38%. Di pasar saham kepemilikan asing juga cukup mendominasi 58%. Jadi saya pikir bagaimana sekarang menggerakkan domestik investor untuk investasi, baik di ritelnya maupun di institusinya. Jadi diharapkan supaya pasar keuangan lebih kuat dan lebih stabil dan tidak fragile, misalkan terjadi prlarian modal dari pasar uang kita bisa lebih kuat dan stabil,” kata dia.

Sementara itu, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA), David Sumual berharap, agar siapa pun yang terpilih sebagai DK OJK nantinya, harus bisa memperbaiki dan meningkatkan sistem dan organisasi di OJK.

“Sistem dan efektivitas organisasi harus terus diperbaiki dan dilakukan adaptasi sesuai dengan perkembangan dunia finansial yang semakin cepat. Koordinasi dengan regulator lain juga terus diperkuat,” kata dia. (ang/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *