Sosial&Budaya

Dandim Bersama FKUB Kediri Mengikuiti Kemeriahan “Cap Go Meh ”

KEDIRI, Riau Andalas. com – Di Kediri, hari raya “Yuan Xiao” lebih dikenal dengan sebutan hari raya “Cap Go Meh ” yang artinya adalah malam ke-15 Tahun Baru Imlek, pada bulan pertama “Zhen Yue” dalam penanggalan Imlek disebut juga dengan istilah “Yuan Yue”, Jadi “Yuan Xiao” artinya adalah malam dengan bulan purnama pertama dalam tahun yang baru. Dari catatan sejarah, perayaan festival “Yuan Xiao” atau perayaan Cap Go Meh sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu saat Dinasti Han, dan pada saat itu, sebagian besar rakyat dan Bangsawan serta Kaisar pada masa itu, Sabtu (11/02/2017)
 
Berlokasi ditepian sungai brantas Kediri, tepatnya di Vihara Tri Dharma atau Klenteng Agung “Tjoe Hwie Kiong”, kemeriahan menyambut “Cap Go Meh ”, dirayakan sejumlah warga Kota dan Kabupaten Kediri, termasuk Dandim Kediri, Letkol Arm Joko setyo Kurniawan ,Kapolresta Kediri, AKBP Wibowo, Walikota Kediri, Abdullah Abubakar, serta sederet tokoh lintas agama yang tergabung dalam FKUB.
 
“Tidak ada istilah mayoritas atau minoritas di Indonesia pada umumnya dan Kediri pada khususnya, semua yang menyandang status Warga Negara Indonesia mempunyai hak yang sama tanpa boleh ada kata diskriminasi. Karena bangsa ini sudah majemuk jauh, sebelum proklamasi dikumandangkan, dan hal itu bisa dibuktikan dari sejartah Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, untuk itu tidak tepat isu-isu sensitif berbau SARA dipersoalkan atau dipermasalahkan,” kata Letkol Arm Joko Setyo Kurniawan saat diberi kesempatan memberikan pesan kepada Muspida dan FKUB yang hadir di ruang transit pada acara tersebut.
 
“Tidak boleh ada sekat-sekat diantara kita, semua makhluk hidup ada dalam satu permukaan dan satu kehidupan, karena dasar kehidupan manusia akan damai, bila harmonisasi alam dan manusia bisa berjalan berdampingan. Saya selaku Komandan Kodim mengucapkan selamat Cap Go Meh, semoga semua makhluk hidup berbahagia, kepada seluruh warga Kediri yang merayakannya,” pungkas Letkol Arm Joko Setyo Kurniawan.
 
Selain berbagai tradisi dan kesenian, seperti atraksi Barongsay maupun Liang Liong ,menyambut datangnya tahun baru imlek ,dalam rangkaian perayaan Cap Go Meh ini, tokoh lintas agama yang tergabung dalam FKUB ,juga diberi kesempatan mengucapkan selamat “Cap Go Meh”, baik dari latarbelakang Islam, Kristen, Budha, Hindu maupun Khonghuchu. Makanan tradisi “Cap Go Meh”, juga disuguhkan didepan vihara atau tepatnya dekat para penonton yang sedang menyaksikan atraksi barongsay dan liang liong di di Vihara Tri Dharma atau Klenteng Agung “Tjoe Hwie Kiong”. (Penrem 082/CPYJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *