Bisnis&EkonomiRiau

Masyarakat Bingung Perekonomian tak kunjung Stabil

pasar

Pekanbaru, Riau Andalas.com- Makin hari masyarakat makin bingung perekonomian tidak kunjung stabil. Bahkan sampai saat ini masyarakat sudah linlung memnuhi kebutuhan pokok sehari. Tambah lagi menghadapi tahun ajaran baru yang membutuhkan biaya besar. Sementara usaha masyarakat banyak tutup yang tidak mampu lagi menambahkan permodalan.

Menurut pengamat ekonomi Riau Arisman Hari, penurunan atau ketidak stabilan perekonomian masyarakat itu seharusnya bisa di perbaiki. Asalkan pemerintah mau meluncurkan berbagai program untuk masyarakat. Diantaranya untuk permodalan yuang bisa menunjang perekonimian rakyat. Semantara selama ini yang terjadi pada pemerintahan kita bukanya meningkatkan perekonomian tapi malah dinilai menghambat perekonomian. Separti aturan yang terlau ketat dan mengikat bagi masyarakat untuk berusaha.

“Contohnya saja dari hal kecil perdagangan pasar kaget, pasar kaget itu mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, saat ini bagaimana pemerintah menyikapi dan mendukung ketingkat yang lebih baik,” kata Arisman Senin (13/6).

Memang katanya, pasar kaget itu sedikit banyaknya mengganggu pada pasilitas atau kondisi lain didaerah. Namun pengkajianya tidak hanya pada kerugian atau gangguan yang terjadi. Karena ini menyangkut perekonomian yang seharusnya pemerintah untuk membuat kebijakan menyediakan solusi sebelum melakukan penertiban.

“Sekarang bisa kita lihat contoh yang sudah ditertibkan, meskipun sudah ada lokasi pemindahan, apakah sudah sesuai dengan sebagaimana mestinya. Baik dari masyarakat maupun dari pedagang sendiri. Buktinya masih saja polemik yang terjadi,” ujarnya lagi.

Saat ini sarannya, satu-satunya kunci untuk menuntaskan permasalahan itu, pemerintah harus sukses dulu menyediakan persiapan, agar apa yang mau ditertipkan itu akan berjalan sendirinya. Yang namanya pedagang pasti mengejar konsumen, jika lokasi yang disediakan menyulitkan pada konsumen bagaimana mau berjalan.

“Untuk kita menyarankan, yang dibenahi itu persiapan dulu, ibarat pindah rumah sudah ada dulu rumah baru dibongkar rumah lama. Jika tidak mau kemana,” tuturnya.

Lebih jauh katanya, pemerintah juga harus bisa mempertimbangkan jika penurunan perekonomian ini lebih terasa dikalangan masyarakat rendah. Karena penghasilan mereka serautan beda dengan pegawai negri dan perusahaan besar lainya yang makan gaji tiap bulan. “Bahkan perusahaan besar saja saat ini juga ada yang nmelakukan PHK, apa lagi masyarakat yang membanting tulang dulu baru menghasilkan,” tuturnya. (Dri)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *