Ticker

6/recent/ticker-posts

Klarifikasi Ketua Yayasan Harapan Bunda atas Temuan Ulat di Buah Jeruk Program MBG SMK Negeri 1 Pangkalan Kerinci



PELALAWAN,Riauandalas.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMK Negeri 1 Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, menjadi bahan perbincangan publik setelah beredarnya video pendek yang memperlihatkan temuan ulat dalam salah satu porsi makanan siswa.

Peristiwa ini terjadi pada Jumat (26/9/2025) ketika seorang siswa kelas X menemukan ulat di dalam buah jeruk yang menjadi bagian dari paket MBG. Rekaman berdurasi enam detik itu dengan cepat beredar di kalangan pelajar dan menimbulkan kekhawatiran para orang tua mengenai kualitas makanan yang dikonsumsi anak-anak mereka.

Menanggapi keresahan tersebut, Ketua Yayasan Harapan Bunda, dr. Biran Afandi Yusriono, MH, memberikan klarifikasi resmi. Ia menegaskan bahwa temuan ulat bukan berasal dari olahan nasi maupun lauk, melainkan dari salah satu buah jeruk yang disertakan dalam distribusi.

“Dari 3.981 jeruk yang dibagikan, hanya satu yang kondisinya terlalu matang. Dari luar terlihat baik, tetapi ketika dibuka ternyata terdapat ulat. Itu murni dari buah yang sudah terlalu masak,” ujar Biran dalam keterangan pers, Selasa (30/9/2025).

Biran menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, sekaligus menekankan bahwa yayasan telah melakukan investigasi internal. Hasil pemeriksaan memastikan kejadian tersebut tidak berkaitan dengan proses pengolahan makanan utama.

“Kami memahami kekhawatiran orang tua. Karena itu, pengawasan akan kami perketat, terutama dalam pemilihan buah segar agar kasus serupa tidak terulang. Prinsip kami tetap sama: menjaga gizi, kebersihan, dan kelayakan makanan siswa,” tegasnya.

Program MBG sendiri merupakan kebijakan untuk meningkatkan kualitas gizi pelajar sekaligus meringankan beban ekonomi keluarga. Yayasan Harapan Bunda menjadi salah satu mitra yang dipercaya untuk menyalurkan program ini di sejumlah sekolah di Pelalawan.

Meskipun secara umum program MBG menuai apresiasi, insiden ini membuka ruang evaluasi terkait standar mutu dan mekanisme kontrol distribusi. Pihak sekolah bersama yayasan memastikan pembagian makanan bergizi tetap berjalan seperti biasa dengan pengawasan yang lebih ketat.(md)**

Posting Komentar

0 Komentar