MERANTI,Riauandalas.com - Dalam rangka Gebyar Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kepulauan Meranti meluncurkan buku anak dengan judul Olahan Sagu Nenek dan Naina, Selasa (29/7/2025) di Ballroom Afifa Selatpanjang.
Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, saat menghadiri launching buku tersebut mengaku bangga dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bunda PAUD Kepulauan Meranti.
"Atas nama pemerintah kabupaten, kami sangat bangga dan memberikan apresiasi. Buku ini adalah
inspirasi nyata bagi penguatan literasi kita," kata Asmar.
Bersempena HAN 2025 tersebut, yang mengangkat tema Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045, Asmar turut menyampaikan terima kasih kepada tenaga pendidik atas kegigihan dan semangat dalam membantu pemerintah mencerdaskan anak bangsa.
"Ini momen istimewa untuk merayakan keberadaan anak-anak, sebagai tunas bangsa yang paling berharga dan mereka merupakan generasi emas bagi Kabupaten Kepulauan Meranti yang unggul, agamis, dan sejahtera," ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati Asmar menegaskan kembali komitmen Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dalam menguatkan program wajib belajar 13 tahun. Hal itu menjadi upaya pemerintah dalam memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan pendidikan secara merata dan berkualitas, mulai dari jenjang PAUD hingga pendidikan menengah atas.
"Kita ingin memastikan tidak ada satu pun anak yang tertinggal dan tidak ada satu pun impian yang terhalang karena keterbatasan akses pendidikan," tegas Bupati Asmar.
Sementara itu, Bunda PAUD Kepulauan Meranti, Hj. Ismiatun, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam peluncuran buku anak Olahan Sagu Nenek dan Naina.
"Buku ini diterbitkan dengan kerja sama penerbit Erlangga. Terinspirasi dari sumber daya alam yang dimiliki Kepulauan Meranti, yakni sagu," sebutnya.
Dia berharap buku tersebut bisa dicintai dan disenangi oleh anak-anak di Kepulauan Meranti, serta memberikan nilai-nilai edukasi dan pemahaman melalui cerita yang sudah dikemas semenarik mungkin.
"Lewat buku ini juga ada harapan, agar sagu sebagai bahan lokal dapat dilestarikan oleh generasi penerus di Kabupaten Kepulauan Meranti," harap Ismiatun. (merantikab)
0 Komentar