Ticker

6/recent/ticker-posts

GAWAT, Cetak Sawah Baru 5000 ha di Kab Siak Tanpa dukungan Tehnis Pertanian


PEKANBARU,Riauandalas.com-Usulan Dr Afni Zulkifli Bupati Siak saat kedatangan Menteri Pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman M.P ke Kabupaten Siak terkesan sangat antusias dan bersemangat dan sangat jitu dalam memanfaatkan situasi.

Niat baik tersebut untuk rakyatnya disambut baik oleh  Menteri Pertanian dimana dengan spontan memberikan bantuan 20 hand tracktor untuk petani Bunga Raya dalam mempercepat swasembada pangan Riau khususnya Kabupaten Siak 

Namun pak menteri berucap dengan bahasa yang sangat diplomasi " Baiklah dengan memberikan nasehat asal jangan ada bertabrakan dengan kebun kelapa sawit dan hutan tanam industri Akasia."

Menurut pengamat pertanian sosial Ekonomi Ir.Darma Nova Siregar bahwa Pak menteri telah memahami tentang lahan di Kabupaten Siak telah tak ada sisa untuk pencetakan sawah baru dengan luas 5.000 ha ditaksir biayanya 19 juta/ ha = 95 Miliar rupiah yang akan di gelontorkan  menurut Darma sangatlah riskan untuk keberhasilan produksi nantinya.Tanah atau lahan adalah faktor utama dalam pencetakan sawah baru karena  Afni Sebagai Bupati Siak Terpilih tidak ada menampilkan Case studi ilmiah yang telah dilakukan survey dan uji labor tanah dan dimana lokasi cuma dengan membawa ke lokasi sawah yang ada di bunga raya saja yang luasnya lebih kurang 800 ha dan bukan lahan yang 5000 ha itu 

Berarti belum tersedianya  petani dan agroklimat yang juga penting untuk difikirkan.

Ir.Elhami Abdullah mengutarakan tanah di Kabupaten Siak termasuk bukan tanah pertanian sebagian besar bukan tanah pertanian tetapi adalah tanah gambut dengan kedalaman lebih dari 1 m.Dimana  tanah 5.000 ha itu ? Tanya El hami.

Disinyalir lahan  tanah 5000 ha luasnya itu punya mantan Gubernur Riau H Syamsuar  bisa jadi  tanam padi pada cetak sawah yang baru besar kemungkinan berantakan dan dana 19 Milyar ludes terpaksa sawah bunga Raya jadi buktinya . Inikan dagelan tingkat tinggi sudah berasimilasi dengan pencitraan atau politik. Waduh petani akan jadi kambing hitamnya.

Inikan namanya Gaya lama yang diperbaharui Renungkanlah sebelum ini terjadi.


Jurnalis MK Tipikor Riau Udra

Posting Komentar

0 Komentar