PekanbaruPemerintahanRiau

Mulai Minggu Ini, Riau Tiadakan Sholat Jumat

  • Tak Hanya Muslim, Gubri Himbau Seluruh Umad Agama

PEKANBARU, Riauandalas.com- Mulai minggu ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terapkan Sholat jumat dan sholat berjamaah di Masjid di tiadakan. Hal tersebut menimbang kondisi daerah Riau yang termasuk berat penyebaran virus corona (Covid-19) yang harus bisa di cegah dengan maksimal.

Penerapan tersebut disampaikan lansung oleh Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, jika penerapan ini disampaikan kepada tokoh agama adat dan masyarakat yang ada di provinsi Riau melalui rapat dan pembahasan secara bersama. Selasa (24/3) lalu.

“Himbau ini untuk memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19), dan kita harap masyarakat bisa memahami sebagaimana mestinya,” kata Syamsuar.

Syamsuar menjelaskan, selain sudah disepakati oleh MUI himbauan ini juga diberlakukan untuk seluruh umat beragama di Riau. Artinya untuk muslim menunda sholat berjamaah di Masjid dam musholah dan untuk umat beragama lainya juga sesuai biasanya yag intinya berjamaah.

“Sekjen MUI Riau juga telah menyampaikan sepakat kepada kami, artinya di masjid itu tetap ada orang salat, tapi tidak berjemaah lagi. Begitu juga ibadah di Gereja, Vihara dan Pura lainya. Jelasnya.

Lebih jauh kata mantan bupati Siak ini, tujuan pihaknya mengundang para tokoh agama, baik Islam, Kristen, Hindu dan Budha, serta tokoh adat dan masyarakat ini, juga untuk membantu pemerintah meningkatkan kesadaran masyarakat. Kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam menyikapi merebaknya virus Corona ini untuk keselamatan masyatakat itu sendiri.

“Karena tujuan pemerintah membuat semua ini untuk memelihara kesehatan sekaligus menjaga keselamatan masyarakat,” ujarnya.

“Tadi saya sampaikan jangan positif satu Covid-19 di Riau ini dianggap sedikit, karena ada ribuan orang di Riau ODP yang diantaranya datang dari Malaysia. Dan pasien PDP yang dirawat di rumah sakit sebagaian besar memiliki riwayat perjalanan dari Malaysia,” katanya lagi.

Menurutnya, jika Orang Dengan Pemantauan (ODP) dan Pasien Dengan Pemeriksaan (PDP) di Riau ini dilakukna rapit test (tes cepat) Covid-19, maka akan ketahuan terinfeksi atau tidak.

“Makanya saya katakan kasus Covid-19 di Riau ini tidak sederhana. Karena itu kami harapkan dukungan dari tokoh agama, masyarakat dan adat agar mereka bisa menyampaikan kepada jemaah dan masyarakat. Karena ini semua dalam dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus Corona,” tuturnya.(dre)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *