PemerintahanRohul

Baru 30 Persen Jalan di Rohul Teraspal, 2.180 Kilometer Masih Perlu Perhatian

ROKAN HULU, Riau Andalas. com– Dari data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), sekitar 2.180 kilometer (km) jalan status kabupaten yang masih perlu perhatian pemerintah.

 

Menurut informasi Kepala Dinas PUPR Rohul, Harisman ST, MT didampingi Kabid Prasarana Jalan dan Jembatan Anton ST, MT menegaskan, panjang jalan sekitar 2.180 km yang masih perlu perhatian, itu sesuai data base lima tahun terakhir.

 

Sesuai perkiraan jelas Harisman, masih ada sekitar 2.400 km panjang jalan kabupaten di Rohul, yang masih perlu perhatian pemerintah, terdiri jalan dalam kota serta jalan poros.

 

“Sementara jalan yang baru teraspal baru capai sekitar 30 persen, atau capai 700 kilometer,” ungkap Harisman, di kantornya, Rabu (10/1/2017).

 

Panjang jalan yang baru terasapal 30 persen atau 700 kilometer tersebut, menurut Arisman itu baru yang terdata, serta baru sebatas jalan kabupaten, belum termasuk jalan desa.

 

Kini kata Harisman, Dinas PUPR Rohul yang sebelumnya bernama Dinas Bina Marga dan Pengairan, hanya berwenang tangani jalan status kabupaten, sementara jalan desa masuk dalam data base pemerintah desa masing-masing.

 

Dimana ada beberapa jalan kabupaten yang jadi prioritas Dinas PUPR Rohul di 2017 ini, itu sesuai visi misi Bupati Rohul ‘Membangun Desa Menata Kota’. Seperti jalan poros di Desa Kembang Damai Kecamatan Pagaran Tapah, jalan poros di Kecamatan Ujung Batu, dan jalan poros di Dalu Dalu Kecamatan Tambusai.

 

Juga di tahun 2017 ini, Harisman menyatakan, pihaknya masih fokus dari bantuan dari Dana Alokasi Khusus atau DAK, karena APBD Rohul terbatas untuk program peningkatan jalan.Kemudian, tahun ini Rohul mendapat bantuan DAK Rp 38 miliar, nantinya akan dipakai pelapisan ulang jalan sekitar 6 km, termasuk peningkatan jalan capai 10,9 km.

 

Melalui program peningkatan jalan bersumber dari APBD Rohul dan Bantuan Keuangan (Bankeu) dari APBD Provinsi Riau, kini masih dalam pembahasan di DPRD.

 

“Karena keterbatasan anggaran daerah, maka kami terus fokus mengejar bantuan DAK selama ini,” ucap Harisman.

 

Anton menambahkan, tahun 2016, Kabupaten Rohul mendapat Bankeu senilai Rp 15 miliar untuk perencanaan pembangunan jembatan di Kecamatan Rokan IV Koto. Karena perencanaan sifatnya mendesak dan baru dilaksanakan diakhir tahun, dana Bankeu senilai Rp 15 miliar, dikembalikan ke kas Pemerintah Provinsi Riau.**( Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *