Pilwako, Paslon Ramli-Firdaus Bersiteru
*Paslon Ide-Siad Diuntungkan
PEKANBARU, Riau Andalas.com-Warga pekanbaru nilai pasangan Calon Pilwako Pekanbaru Destrayani Bibra-Said Usman miliki peluang basar menangi Pilkada. Hal itu dinilai dari Paslon Ramli Walid-Irvan Herman yang akan betarung sengit dengan pasangan Firdaus-Ayat dalam pemilihan. Pasalnya, pertarungan sengit dua pasangan ini, berawal dari perbutan suara, diantaran suara dari masuayarakat asal Kampar yang ada di Pekanbaru.
Hal itu disampaikan salah seorang warga Pekanbaru Erwin Hutagalung. Ia menilai perebutan suara masyarakat kampar itu akan terjadi karena menimbang dari masing-masing pasangan merupakan asal Kampar. Seperti Firdaus dan Irvan Herman yang sama-sama berasal dari kampar. Apa lagi Irvan merupakan anak dari mantan walikota yang menjabat dua priode. Sehingga akan ada perseteruan terselubung pada pasangan.
Dijelaskanya, perebutan itu pasti akan terjadi. Namun dampaknya pada posisi paslon akan bersampak negatif. Karena akan jadi pertimbangan bagi masyarakat yang akhirnya mengalihkan pilihan pada pasangan lain.
“Maka itu kita menilai pasangan lain akan diuntungkan, seperti Pasangan Ide-Said Usman yang akan menjadi pilihan masyarakat,” kata Erwin.
Disisi lain pengamat politik Pekanbaru M Amin mengatakan, hal itu bisa saja terjadi jika dilihat dari pasangan yang sama-sama barasal dari satu daerah dan memiliki pengalaman dalam menjabat meskipun salah satunya bukan pejabat lansung atau mantan dari pejabat posisi sama. Tambah lagi pejabat itu pernah dua priode mendapat kepercayaan dari masyarakat yang sudah diketahui masyarakat program yang dijalankan.
“Itu bisa saja terjadi. Tapi kembali pada pasangan dalam meyakinkan masyarakat,” ujarnya.
Memang katanya, dari beberapa pasangan yang maju pada Pilwako Pekanbaru mendatang, ada bebagai program yang diberikan untuk masyarakat. Secara program semuanya bagus untuk masyarakat. Hanya saja saat ini bagaimana untuk meyakinkan masyarakat untuk program tersebut, yang programnya masukl dalam logika masyarakat.
“Saat ini tidak bisa lagi janji-janji, tapi masyarakat melihat pada bukti. Untuk itu program paslon ini harus masuk dalam logika masyarakat yang memang bisa diselenggarakan,” tutur M Amin menurutnya, jika masyarakat sudah bisa menilai kemampuan calon pemimpin. (Dri)***