Pemerintah Kucurkan Dana, Masyarakat Ibarat Kucurkan Air Mata
Rapat iuran seharga Rp130.000/kepala keluarga di Desa Rambah Samo.
RokanHulu, Riauandalas.com- Pemerintah Pusat kucurkan anggaran menncapai ratusan milliar rupiah untuk program air bersih kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu atau government upstream to the suffering people smile. Sedangkan masyarakat Batang Samo Surau Gading, Kabupaten Rokan Hulu, ibarat mengucurkan air mata atau drizzle central government public funds rokan upstream tears.
Melalui Pemerintah Pusat tersebut berguna pemenuhan kebutuhan infrastruktur air bersih untuk dasar masyarakat secara umum, seperti: kebutuhan air bersih bagi daerah yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Bila dilihat dalam empat tahun terakhir sejak tahun 2011 hingga tahun 2015, dana APBN yang dikucurkan untuk program air bersih di Kabupaten Rohul sudah sekitar Rp 300 miliar lebih.
Dana itu nantinya diperuntungkan untuk pengadaan dan pemasangan IPA, pengadaan Pipa dan genset untuk pompa air, Intake dan lainnya yang tersebar di sejumlah Kecamatan se- Rokan Hulu.
Program air bersih yang dicanangkan untuk Kabupaten Rokanhulu seyogyanya masyarakat sudah harus bersyukur sebangaimana Pemerintah Daerah bersyukur yang di kutip dari berita RokanHulu.com, Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip) Kabupaten Rohul Bisman, didampingi Kasi Air Bersih dan Sanitasi Yondri Elfian, berterimakasih kepada Pemerintah Pusat yang punya komitmen dan memperhatikan kebutuhan air bersih untuk masyarakat Rohul.
Karena, kebutuhan layanan air bersih untuk masyarakat didaerah, tanpa adanya bantuan dari Pemerintah Pusat melalui dana APBN tidak akan tuntas. Mengingat alokasi anggaran untuk kebutuhan air sangat besar.
Namun untuk Desa Batang Samo Surau Gading dengan pungutan iuran yang di akukan Pemerintahan Desa sebesar 130.000/kk untuk ingkes, dan kemudian swadaya gotongroyong (ingken) masyarakat t keberatan. “Dalam keadaan sulit dan moneter ini kami keberatan dengan iuran yang di lakukan Pemerintahan Desa untuk menggalang Dana yang di sebut ingkes dan ingken untuk swadaya masyarakat. Karena kami masyarakat miskin ini untuk menyambung hiduppun,” ungkap narasumber WWW.Riauandalas.com, Selasa (2/12).
“ Apakah Pemerintahan Pusat dan Daerah senang melihat keadaan masyarakat menagis sementara Pemerintah tertawa, ” cetusnya.