Ticker

6/recent/ticker-posts

Murid SD di Pekanbaru Tewas, Diduga Setelah Dibully Teman Sekelas



PEKANBARU, Riauandalas.com-Seorang murid kelas VI SDN 108 Tengkerang Labuai Kec. Bukit Raya Pekanbaru bernama Muhammad Abdul Rohid meregang nyawa setelah diduga menjadi korban bully di sekolahnya. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis 13 November 2025 pada saat korban dan teman – temanya belajar kelompok di dalam kelas.

Saat itu korban menerima bullyan dengan cara kepala korban ditendang oleh murid inisial FT. Peristiwa tersebut sudah dilaporkan oleh teman korban inisial Ark kepada Walikelas yang juga ada di dalam kelas, akan tetapi wali kelas hanya mengatakan iya, tunggu. 

Hal ini diungkapkan Suroto SH, Ketua Tim TAPAK Riau, Kuasa Hukum keluarga korban, kepada wartawan, Minggu 23 November 2025. Lebih lanjut diceritakan Suroto, sesampainya korban di rumah, korban menangis dan mengatakan kepada Ibunya bahwa ia tidak mau lagi bersekolah.

"Sampai besok siangnya, korban mengalami lumpuh, pada saat itulah korban bercerita bahwa kemarin kepalanya ditendang oleh teman kelasnya inisial FT dan korban mengatakan tidak mau lagi bersekolah. Karena keterbatasan biaya, korban dibawa ke pengobatan alternatif, akan tetapi saran dari pengobatan alternative itu agar korban di bawa ke rumah sakit," ujarnya.

Kemudian lanjut Suroto, korban dibawa ke Puskesmas, akan tetapi karena saat itu hari Sabtu Puskesmas tutup, akhirnya korban di rawat di rumah. "Selama lumpuh itu korban beberapa kali mengingat – ingat dan menceritakan peristiwa kepalanya yang ditendang oleh pelaku inisial FT itu," ujarnya.

Sebelum meninggal, lanjut Suroto, korban menyampaikan pesan kepada Ibunya minta untuk dimandikan dan digelarkan tikar karena nanti rumah kita akan ramai kata korban kepada Ibunya, tepat pada hari Minggu pukul 02.00 Wib korban menghembuskan nafas terakhirnya disaat keluarganya tertidur.

"Sebelumnya pada bulan Oktober 2025 korban juga sering menerima bullyan oleh teman satu kelasnya yang lain inisial SM, pada saat itu korban sering di pukul dadanya, akibat bully tersebut korban bahkan sempat dirawat selama satu  minggu di rumah sakit PMC Pekanbaru, terhadap peristiwa tersebut pihak sekolah telah memanggil orang tua pelaku dan orang tua korban dan pada saat itu orang tua pelaku meminta maaf kepada orang tua korban," ungkapnya.

Korban dikenal sangat baik dan rajin sholat jamaah di Masjid dekat rumahnya yang berada di Perumahan Kasadaran Indah Blok A – 10 J. Kesadaran - Pekanbaru, beberapa jamaah bahkan menyebut korban sebagai anak masjid, sehingga kepergian korban tidak hanya meninggalkan kesedihan  keluarganya akan tetapi kesedihan juga dirasakan oleh jamaah masjid dan warga lainya.

Awalnya keluarga korban tidak ingin mengangkat persoalan ini apalagi sampai menunjuk kuasa hukum, akan tetapi setelah mendapat masukan dari Suroto, SH selaku Ketua Tima Advokat Pejuang Keadilan ( TAPAK ) Riau bahwa musibah yang dialami korban perlu diangkat persoalanya agar ada evaluasi yang dilakukan oleh Pemerintah sehingga kejadian yang sama tidak terjadi disekolah - sekolah yang lain, dan bantuan hukum yang diberikan oleh TAPAK Riau sama sekali tidak dipungut biaya, akhirnya keluarga korban memutuskan menunjuk TAPAK RIAU sebagai kuasa hukumnya.***


 

Posting Komentar

0 Komentar