LingkunganPekanbaru

BLH Cek ke Roti Hoya, Antara Membina dan Pidana

limbah roti hoya-2

Foto: Saat petugas Dinas Bina Marga dan Sumber Air Kota Pekanbaru, tampak membersihkan limbah roti hoya. Lantas, momen ini diabadikan  rekaman video ponsel.

Nampaknya, soal limbah di Pekanbaru yang mencemari lingkungan mulai serius diatasi sesuai penentuan izin oleh pihak terkait sehingga sesuai harapan.

Pekanbaru, Riauandalas.com– Pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru, melakukan peninjauan ke lapangan atas pemberitaan www.Riauandalas.com, pekan silam, tentang limbah cair yang dikeluarkan oleh pabrik Roti Hoya di Jalan Durian, Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki.

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pekanbaru, Zulfikri mengatakan, bahwa pihak Roti Hoya sampai saat ini memang belum memiliki dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL).

“Ini baru saya tahu bahwa mereka tidak memiliki UKL-UPL, dan izin HO-nya mati. “ Ungkap Zulfikri Kepada WWW.Riaundalas.com, Selasa (22/9) dimintai konfirmasinya melalui via ponsel.

Menurutnya, permasalah tersebut tetap mengacu ke Undang – undang No.32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

“Pihak roti Hoya akan kita tegur. Begitu jika tak dindahkan dan melangar aturan yang berlaku akan pidana sesuai aturan hukum. ” sebut Zulfikri

Langkah selanjutnya, lanjut Zulfikri, pihaknya akan memberikan pembinaan dan pengawasan. “ Masalah lingkungan sangat perlu sekali. Maka, Tanya saja ke staff saya tentang teknisnya biar lebih jelas, “ tandas Zulfikri.

Sebagaimana diberitakan WWW.Riauandalas.com, meminta konfirmasi ke Manager Humas Roti Hoya, Lauren mengatakan, pihak Badan Lingkungan Hidup sering meninjau limbah roti hoya. “Itu tetap diuji dari Badan Lingkungan Hidup. Tidak ada masalah. “ Kata Lauren Kepada WWW.Riauandalas.com., diruang kerjanya Jumat (11/9) silam.

Namun, sebenarnya, persoalan ini terlontar atar keterangan wara sekitar bernama Zul, seorang pedagang yang berdekatan dengan pabrik roti hoya. Sebagai pedagang, ia lantas protes atas aroma yang muncul dari sebuah parit, persisnya bersebelahan dengan berdirinya gedung bangunan roti hoya .

Bayangkan, kata Zul, ketika musim penghujan cairan berwarna putih akan muncul ke permukaan jalan. ‘’ Bau-nya ‘naik’ dari hoya, ‘’ ungkap Zul Kepada WWW.Riauandalas.com. Jumat (11/9) silam. “Baunya menyengat,’’ beber Zul.

Apalagi, tidak hanya warga yang merasa kecewa dengan limbah pabrik roti hoya yang berada di Jalan Durian, Kelurahan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau.

Istilah sebutan ‘’pasukan kuning’’ petugas kebersihan dari Dinas Bina Marga dan Sumber Air, Kota Pekanbaru, turut serta kecewa dengan tumpukan limbah yang mereka sebut dari roti hoya.

“Telor dan tepung menumpuk disini, menggumpal dipati ini,“ ungkap seorang petugas kebersihan berjenis kelamin wanita bernama Yeni, Kepada WWW.Riauandalas.com, Kamis (17/9) silam, yang saat itu mereka berjumlah sekitar sepuluh orang petugas kebersihan.

Ia menjelaskan pihaknya setiap membersikan parit di depan roti hoya selalu menemui tumpukan limbah berwarna putih. “Iya ini Pak, limbahnya banyak ini dan nanti kami angku kedalam mobil, “ cetusnya yang saat itu petugas kebersihan memulai kerja pada Pukul 9:00 WIB. (Hartono Panggabean)***

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *