PELALAWAN,Riauandalas.com- Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pelalawan dipenuhi suasana khidmat, Rabu (12/10/2025), ketika pemerintah daerah bersama seluruh elemen masyarakat memperingati Hari Jadi ke-26 Kabupaten Pelalawan. Sidang Paripurna Istimewa ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum refleksi dan konsolidasi menuju masa depan yang lebih berdaya saing.
Rapat dipimpin oleh Ketua DPRD Pelalawan, H. Syafrizal, SE, didampingi Wakil Ketua I Baharudin, SH., MH dan Wakil Ketua II Tengku Azriwardi, ST. Sejumlah tokoh penting hadir, di antaranya unsur Forkopimda, Sultan Besar Pelalawan Assayyidus Syarif H. Tengku Kamaruddin Haroen, hingga para mantan kepala daerah yang pernah memimpin kabupaten hasil pemekaran dari Kampar ini.
Dalam pidatonya, Bupati Pelalawan H. Zukri, S.M., M.M. menegaskan bahwa peringatan hari jadi bukan sekadar ajang seremonial, tetapi sebuah peneguhan komitmen bersama untuk terus memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
“Tak ada kemajuan tanpa kebersamaan. Dengan semangat sinergi, kita mampu mewujudkan Pelalawan yang menawan—maju, mandiri, dan berdaya saing,” ujar Zukri di hadapan tamu undangan.
Tema “Bersinergi Menuju Pelalawan Menawan” menjadi refleksi dari arah pembangunan daerah yang berfokus pada kolaborasi dan hasil nyata.
Sejumlah capaian strategis turut dipaparkan oleh Bupati Zukri, menunjukkan kemajuan signifikan dalam dua tahun terakhir:
Pertumbuhan ekonomi mencapai 4,36%, melampaui rata-rata Provinsi Riau yang berada di angka 3,52%.
Investasi melonjak hingga Rp 13,6 triliun pada tahun 2024, tertinggi di Riau, sekaligus mengantarkan Pelalawan meraih penghargaan Investasi Terbaik I.
Tingkat kemiskinan turun dari 8,49% menjadi 7,24%, sementara kemiskinan ekstrem menyusut drastis dari 445 menjadi 188 kepala keluarga.
Tingkat pengangguran terbuka kini hanya 2,13%, jauh di bawah rata-rata provinsi.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik menjadi 75,25 poin, masuk kategori tinggi berkat peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.
Di sektor pelayanan publik, Pelalawan mencatat inovasi penting melalui program Pelayanan Kesehatan Gratis berbasis KTP yang kini dapat diakses seluruh warga. Pemerintah juga memperkuat sektor pendidikan dengan pembangunan ruang kelas baru dan bantuan seragam bagi pelajar kurang mampu.
Pemerintah daerah terus mendorong pembangunan infrastruktur strategis. Tingkat kemantapan jalan meningkat menjadi 41,96%, disertai pengembangan Kawasan Sentra Pangan Pulau Mendol dan Kawasan Wisata Bono yang kini diusulkan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
Dari sisi energi, rasio elektrifikasi Pelalawan hampir sempurna di angka 99,99%, sementara jaringan gas rumah tangga dari Kementerian ESDM telah menjangkau 3.076 sambungan, menjadikan Pelalawan satu-satunya kabupaten di Riau yang menerima bantuan tersebut.
Kinerja tata kelola keuangan juga tak luput dari perhatian. Kabupaten Pelalawan kembali mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI untuk ke-13 kalinya berturut-turut, menegaskan komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas publik.
Sidang paripurna ini menjadi ajang refleksi sekaligus proyeksi menuju visi jangka panjang daerah:
“Pelalawan Maju, Ekonomi Mandiri, Nyaman dan Aman, Bermarwah dan Berkelanjutan Tahun 2029.”
Momentum 26 tahun menjadi bukti bahwa Pelalawan tak hanya tumbuh dari sisi fisik, tetapi juga berkembang secara sosial dan spiritual — menuju kabupaten yang modern, inklusif, dan berdaya saing tinggi di jantung Provinsi Riau. ADV





0 Komentar