Pelalawan

Paper Machine 3 Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan

Pangkalan Kerinci,(Riauandalas.com)
Kertas menjadi salah satu benda yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat dewasa ini sejak berabad lalu. Meski ada istilah paperless, namun nyatanya manusia masih membutuhkan kertas untuk mendukung aktifitas mereka sehari hari.
Kertas yang diciptakanpun bermacam-macam kualitasnya tergantung dari bahan baku, dan bagaimana mereka memproses bahan baku menjadi kertas. Termasuk pada alat untuk mencetak kertas atau yang dikenal dengan nama paper machine (PM).

Sebelumnya, saat kertas masih belum diproduksi secara terus menerus, kertas dibuat secara manual yakni dengan menuangkan bubur kertas menggunakan saringan berbahan kain yang disebut cetakan lembaran.

Kemudian pada tahun 1799, seorang berkebangasaan Perancis bernama Louis Nicolas Robert berhasil mengembangkan mesin kertas yang bisa memproduksi kertas gulungan. Dia menemukan proses yang mampu menciptakan lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yagn bergerak dan kemudian alat ini dikenal dengan nama mesin kertas Fourdrinier yang merupakan cikal bakal mesin kertas modern.

Dalam perkembangan selanjutnya, penggunaan mesin kertas semakin berkembang. Pada tahun 1809, penemuan mesin silinder oleh John Dickinson menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin kertas Fourdrinier dan semakin berkembang hingga berabad.

Perusahaan yang bergerak di industri pulp dan kertas pun semakin berkembang seiring dengan peningkatan jumlah manusia yang menggunakan kertas dalam aktifitas keseharian mereka menjadi sebuah potensi besar.

Namun tidak semua teknologi paper machine  yang berkembang merupakan teknologi yang ramah lingkungan dan menghasilkan limbah yang dapat didaur ulang. Salah satu teknologi paper machine yang ramah lingkungan yakni seperti teknologi paper machine 3 atau mesin kertas yang digunakan oleh Grup APRIL dan baru saja diresmikan Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Saleh Husin Jumat (22/5).

Paper machine 3 yang sedang dibangun di atas lahan seluas hampir 5 hektar (ha) di dalam Kawasan Pabrik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Pangkalan Kerinci ini merupakan teknologi yang ramah lingkungan karena bisa menghemat penggunaan energi dalam produksinya.

‘Pembangunan pabrik baru ini menerapkan konsep yang ramah lingkungan dan terbarukan dengan OptiConcept M dimana  bangunan pabrik di desain  lebih ramping dari pabrik kertas pada umumnya , peralatan yang dipakai  dapat menghemat energi sebesar 400 Kw per ton paper. Atau setara dengan penghematan Batubara sebesar 71 000 ton per tahun, kata Deputi Direktur Operasional RAPP, Mhd. Ali Shabri baru-baru ini.

Salah satu perusahaan pulp dan kertas terbesar di Asia ini pun sebelumnya telah mengoperasikan Paper Machine 1  dan 2, sejak tahun 1998 di area mill site RAPP. Dengan melakukan investasi sebesar Rp 4 triliun, RAPP pun akan meningkatkan kapasitas produksi dari 820.000 ton menjadi 1.150.000 ton per tahun yang ditujukan untuk pasar ekspor menggunakan paper machine 3.

‘Indonesia dikaruniai Tuhan iklim tropis dengan matahari yang bersinar sepanjang tahun, sehingga siklus tanam pohon dapat dilakukan selama 5 sampai 6 tahun. Hal itu memungkinkan hutan kita memberikan sumbangan yang signifikan bagi negara.

Tentu saja dengan pengelolaan yang menerapkan kaidah-kaidah lestari dan berkelanjutan. Kami berkomitmen menjadi industri hijau sesuai dengan program yang dicanangkan pemerintah. Guna memperoleh bahan baku pembuatan pulp dan kertas, kami menanam  lebih dari 200 juta bibit per tahun, kata Ali.

Hasil Produk dari paper machine ini adalah Kertas High Grade Digital Paper yang dihasilkan dari Teknologi Hi-Digi yang dipakai sehingga kualitas kertas menjadi sangat sempurna dengan warna yang merata. Paper machine 3 mampu memproduksi kertas dengan kecepatan 1,4 kilometer per menit atau 1.400 meter per menit.

‘Produk kertas sangat baik  untuk keperluan digital dan merupakan teknologi pertama di Indonesia  dimana hasil cetakannya menghasilkan warna lebih merata dan cemerlang, hasil cetak lebih sempurna, derajat putih lebih tinggi dan kertasnya lebih tebal dan tidak merusak printer karena partikelnya merata. Dengan Teknologi ini juga, akan menghasilkan kertas yang dapat menghemat  penggunaan pemakaian tinta sebesar 15% dibandingkan mencetak menggunakan kertas biasa,’ ujarnya.

Grup APRIL saat ini mengekspor sekitar 85 persen produk kertas, termasuk merek andalan PaperOneTM ke 75 negara, dan menargetkan meningkatkan pasar ekspor ke 85 negara pada tahun 2016 dengan nilai ekspor Rp 30 triliun per tahun.

Grup APRIL menawarkan produk kertas berkualitas premium yang terbuat dari 100 persen dari Hutan Tanaman Industri (HTI) dan dirancang sesuai tuntutan tinggi kebutuhan penyalinan dan percetakan. Seluruh produk PaperOneTM menyatu dengan Nanoteknologi ProDigiTM yang revolusioner untuk kinerja terbaik dalam teknologi percetakan digital.

Kertas ini tiga kali lebih halus dengan permukaan 33 persen lebih kuat dan diproduksi 100 persen hutan tanaman industri bebas elemen Chlorine (Elemental Chlorine Free/ECF). Kertas fotokopi PaperOneTM secara khusus disesuaikan untuk mesin percetakan yang menggunakan prinsip xerographic.

Kertas tersebut memiliki kemampuan dan kehalusan luar biasa yang dikembangkan untuk bebas masalah dalam penggunaan fotokopi berkecepatan tinggi dan dengan volume banyak. (Rls/Rg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *