BengkalisBerita utamaPendidikan

SDN Negeri 47 Mandau Tidak Punya akses Jalan

Bengkalis,Riauandalas.Com – SDN 47 Mandau yang di bangun di atas tanah Hibah dari H. Salim Ramli dengan ukuran 45 m x 36 m = 1620 M2 yang di terima oleh Dj. Auzak Ahmad Ka Kanwil Departeme Pendidikan Riau, setelah di bangun tidak sekaligus dengan akses jalan, sehingga membuat jalan sendiri, tiba tiba akses jalan di bangun pondasi oleh masyarakat sehingga kini kendaraan roda empat tidak bisa lagi masuk ke pekarangan sekolah hanya sepeda motor dan pejalan kaki itu pun melaui lahan masyarakat, kini anak anak dan guru guru melalui jalan setapak yang Rawan Binatang Berbisa

Zainudin mantan Ka UPTD Pendidikan Mandau saat di konfirmasi di Mesjid Arafah kepada Riauandalas mengatakan,” Peruntukan Jalan ke sekolah itu dulu sudah ada, masuknya dari jalan Kurau dengan 4 m x 20 m sudah saya bayar waktu itu mungkin karena tidak di buat akses jalan dan tidak di kuasai, lalu di kuasai orang lain lagi, mana ku tahu sudah lama sekali, Jamal yang salah seharusnya di gotong royongkan sebentarnya itu, sedang tanah di tunggu saja bisa serobot orang ,” ujar Zainudin

Jamaluddin Kepala Sekolah SDN47 Mandau (13/04) mengakui adanya penutupakan jalan menuju SDN 47,” sekitar dua bulan yang lalu saya di datangi orang yang mengaku pemilik tanah jalan “ dengan sangat menyasal pak!!! PLANG SDN itu sebaiknya di buka saja karena tanah itu sudah saya jual kataya” saya mau bilang apa di bilang tanah sekolah buktiya tak ada, sepotong surat saja tidak ada, kecuali surat hibah Tanah sekolah ada tapi hanya foto kopy saja, sekolah 2 unit ( 6 Lokal ) yang d bangun dalam semak belukar  itu yang kami bersihkan sampai malam malam, untuk membuat jalan lagi ngak sanggup saya, saya sudah jenuh masak saya di jadikan tukang perintis sekolah sekolah baru setelah bagus dan ramai saya di pindahkan dan di gantikan guru guru baru, tidak ada penghargaan atau Riword bagi saya seperti di SDN 59 Km18 Desa Sebangar dari murid 75 0rg sampai 800 lebih lalu saya di pidahkan ke sekolah yang baru didalam semak belukar , ujarnya sedih “siapapun manusianya kalau di buat seperti itu pasti sakitnya di sini”

,”Saya juga sudah pertanyakan kepada M yamin RT setempat meurtnya akses jalan untuk sekolah adalah menuju jalan kayangan bukan ke jalan Kurau, walau pun sudah demikian saya tidak mau membuat jalan karena tidak ada pegangan bagi saya, apa lagi kaau sudah jadi tau tau di tutup lagi sama warga kita mau blang apa sementara kita tidak ada memegang sepotong suratpun , harapan kita kepada kepala dinas semoga dapat menindak lanjuti pembuatan Akses jalan ,” ulasnya

Apa bila memang tidak ada akses jalan, Dinas terkait secepat menggarkan ganti rugi untuk jalan sebelum lahan di sekitar sekolah di penuhi rumah warga. (Duis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *