PEKANBARU,Riauandalas.com-Usai lakukan aksi damai di depan transdipo Palas hari minggu lalu, pekerja pengangkut sampah rencananya akan kembali melakukan aksi damai dalam waktu dekat ini di depan kantor Walikota terkait belum adanya titik terang masalah hitung-hitungan biaya pengangkutan sampah yang berbeda setiap LPS nya.
Hal ini dilakukan karena tidak adanya jawaban atau tindakan yang selama ini mereka pertanyakan kepada ketua LPS Kelurahan.
Yuliana menjelaskan, ada beberapa point yang mereka inginkan. Salah satunya, mengetahui secara pasti hitung-hitungan pembayaran upah angkut sehingga teman-teman tidak merasa dirugikan.
Kedua, adanya Mou atau kontrak kerja antara LPS dan semua pekerja pengangkut sampah. Dan yang ketiga, adanya transdipo yang tetap, sehingga mempermudah proses pembongkaran, tidak selalu berpindah-pindah karena menyangkut biaya BBM armada.
"Kasihan banyak teman-teman yang mendapat bayaran upah mengangkut sampah hanya 4 atau 5jutaan kotor perbulan," ucap salah seorang supir pengangkut sampah, selasa(2/9/25).
0 Komentar