KEPULAUAN MERANTI,Riauandalas.com- Proyek pembangunan kilang sagu di Desa Pangkalan Balai, Kabupaten Kepulauan Meranti, yang digadang-gadang menjadi tonggak kebangkitan ekonomi daerah, kini menuai tanda tanya besar. Meski telah menghabiskan anggaran miliaran rupiah dari Dana Alokasi Khusus (DAK), proyek tersebut masih mangkrak dan belum bisa difungsikan.
Berdasarkan data, pada tahun anggaran 2022 silam, proyek ini mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp 2,6 miliar yang digunakan untuk pembangunan fisik kilang. Proyek tersebut dimonitor langsung oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kepulauan Meranti.
Dua tahun berselang, pada Juli 2024, pemerintah kembali menggelontorkan anggaran tambahan sebesar Rp 5,8 miliar untuk pengadaan sarana dan prasarana kilang berupa mesin sagu. Proses tender bahkan telah dinyatakan selesai. Namun, hingga saat ini, hasil nyata dari proyek senilai total Rp 8,4 miliar itu belum terlihat.
Satgasus KPK Tipikor Wilayah Provinsi Riau dikabarkan tengah menyiapkan investigasi serius terhadap proyek tersebut. Hasil investigasi akan dilaporkan langsung kepada KPK RI, Direktorat Tipidkor Mabes Polri, serta Kejaksaan Agung RI.
Ketua Satgasus KPK Tipikor Riau, Julianto, menegaskan, proyek tersebut telah merugikan masyarakat. “Proyek besar tapi tidak bermanfaat. Pertanyaan besar sekarang, ke mana aliran dana miliaran rupiah itu sebenarnya?” tegasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kepulauan Meranti, Irwandi, mengakui kilang sagu tersebut hingga kini belum bisa difungsikan.(Selasa,19/08/25)
“Ya, memang sampai sekarang kilang itu belum beroperasi. Kendalanya ada pada pasokan listrik yang belum tersedia. Jadi, masih menunggu,” ujar Irwandi.
Namun, pengakuan tersebut justru menimbulkan dugaan adanya kekeliruan dalam pengkajian awal proyek. Bagaimana mungkin program bernilai miliaran rupiah dijalankan tanpa perhitungan matang terhadap ketersediaan infrastruktur dasar seperti listrik.
Kini publik menunggu, apakah investigasi Satgasus KPK Tipikor akan membuka tabir dugaan penyimpangan anggaran, atau proyek ini hanya akan dikenang sebagai contoh nyata kelalaian dalam perencanaan pembangunan daerah. *Tim*
0 Komentar