AndalasPemerintahanRiau

Tingkatkan Antisipasi Banjir BPBD Riau koordinasi Dengan Sumbar

PEKANBARU – Tingkatkan antisipasi banjir dan lonsor di Provinsi Riau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau melakukan koordinasi dengan BPBD Sumatera Barat (Sumbar).

Informasi tersebut disampaikan lansung, Kepala BPBD Riau, Edward Sanger, Selasa (2/2), jika koordinasi tersebut dalam menindak lanjuti penanggulangan. Dimana koordinasi tersebut juga lansung bersama Kepala Pelaksana BPBD Sumbar, Rachman.

“Koordinasi itu terkait kondisi cuaca di wilayah Sumbar, seperti hujan. Artinya jika curah hujan tinggi di Sumatera Barat mereka akan meberikan informasi dan mengingatkan kepada kita untuk lebih berhati-hati sesuai turunan air sungai dari Sumbar,” katanya.

Tidak hanya banjir, BPBD Sumbar juga berkoordinasi terkait lonsor dan Karhutla di perbatasan Sumbar-Riau yang kerap terjadi belakangan ini, terutama saat musim kemarau.

“BPBD Sumbar sangat mengapresiasi early warning system yang dimiliki Riau. Sebab early warning system kita menggunakan orang ditugaskan khusus menangani karhutla. Sementara Sumbar menggunakan alat,” jelasnya.

Terkait kondisi di Riau saat ini, ia juga menjelaskan sudah menghimbaunkepada masyarakat untukntetap waspada. Terutama masyarakat yang berada di sepanjang aliran sungai.

“Tidak hanya kita, pihak BMKG juga sudah menyampaikan langsung terkait analisis cuaca. Untuk itu kita terus meningkatkan antisipasi banjir dan longsor ini,”.katamya.

Sejauh ini jelasnya, untuk upaya antisipasi potensi banjir dan longsor di Riau tidak ada yang berubah. Hanya saja, memang koordinasi antar BPBD di daerah akan lebih diintensifkan. Mengingat kondisi cuaca sulit diprediksi, maka potensi banjir dan tanah longsor bisa terjadi kapan pun. Khususnya di wilayah yang sering terjadi setiap tahun seperti Kampar, Langsung Rohil, Inhu dan lainya.

“Warga-warga yang tinggal di pinggiran sungai di daerah Kampar, Kuansing, Rohul, dan Inhu ini sudah kita ingatkan. Dari pengalaman sebelumnya, daerah-daerah mereka yang paling berpotensi banjir. Terlebih jika intensitas hujan meningkat dan pintu air Waduk PLTA Koto Panjang dibuka,” tutupnya.(dre)