Andalas

Strategi Pemkab Labuhanbatu Mengurangi Jumlah Kemiskinan

Bupati Labuhanbatu Andi Suhaimi Dalimunthe saat menerima penghargaan beberapa waktu lalu

 

 

 

Catatan : Anwar

Setiap daerah pasti memiliki cara atau ‘kiat jitu’ untuk mengurangi angka kemiskinan. Banyaknya populasi dan minimnya Sumber Daya Alam (SDA) atau Sumber Daya Manusia (SDM) serta kurangnya inovasi dalam berkarya,  menjadi faktor utama tingginya angka kemiskinan. 

Namun,  angka kemiskinan itu bukan berarti tidak bisa ditekan. Semua itu bisa ditekan asal ada niat dan kerja nyata dari pemimpin didaerah tersebut.  Sebab, tanpa ada niat dan kerja nyata, hal itu akan mustahil dapat tercapai. 

Penulis saat ini,  mencoba menggali informasi dari sejumlah sumber,  tentang strategi atau kiat jitu Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu menekan angka kemiskinan. 

Diera serba digital saat ini, secara perlahan tapi pasti, Pemkab Labuhanbatu mencoba menekan angka kemiskinan. Diantaranya, memberikan pelatihan keterampilan kepada para pengrajin di Kecamatan Bilah Hulu melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

Didinas itu, mereka memfasilitasi para pengrajin lidi sawit untuk belajar mengolah lidi sawit menjadi hasil kerajinan tangan. 

“jika mereka berhasil membuat hasil kerajinan dan kita mampu ekspor ke luar daerah,  bayangkan saja, berapa lowongan pekerjaan yang tercipta,”ungkap Kepala Disperindag Chairuddin Nasution. 

Lain pula dengan Dinas Koperasi dan UKM. Didinas itu, warga yang memiliki hasil home industri berupa makanan dan minuman, diberikan bantuan modal usaha berupa bentuk barang. Dan hasil usahanya,  dijajakan melalui rumah oleh oleh Labuhanbatu yang berada di Jalinsum tugu selamat datang (Simpang Kompi).

“semua home industri yang tergabung di rumah umkm,  kita berikan bantuan modal berupa barang yang dibutuhkan,  agar usaha tersebut lancar dan dapat menampung lowongan pekerjaan,” Ucap Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Labuhanbatu Taufik Siregar. 

Lain pula dengan Dinas PMD Labuhanbatu. Disitu, Dinas PMD Labuhanbatu memberikan bimbingan dan pelatihan kepada seluruh desa agar mampu menggunakan dana Bumdes. Jika dana Bumdes dapat digunakan sebaik baiknya,  maka usaha yang dilakukan disetiap desa akan mampu membuka lowongan pekerja dengan jumlah besar. 

“contohnya, kalau dana bumdes kita buat ternak ayam dengan jumlah besar, kalau berhasil,  berapa orang yang bisa bekerja. Kalikan saja dengan total jumlah desa, bisa ratusan bahkan ribuan lowongan pekerjaan terbuka,”ucap Kepala PMD Labuhanbatu Abdi Jaya Pohan. 

Dengan mengambil ketiga contoh tersebut, penulis mulai menyimpulkan bahwa sadar atau tidak sadar,  saat ini Pemkab Labuhanbatu terus bekerja dan menghasilkan lowongan pekerjaan. Artinya, secara sistematis, jika banyak lowongan kerja maka angka kemiskinan berkurang. Sebab,  asal muasal kemisikinan itu terjadi akibat banyaknya pengangguran.

Meski begitu, penulis memberikan saran atau masukan kepada Pemkab Labuhanbatu agar tetap memberikan invovasi yang lebih maju lagi,  agar terciptanya industri secara modren ,yang dapat menampung lowongan pekerjaan seluas luasnya. Sehingga, angka kemiskinan di Kabupaten Labuhanbatu dapat ditekan.