Hukum&KriminalRohil

Sopir Angkutan CPO PT.IIP Kayangan Demo lagi,Jemput Paksa Pimpinan Transportasi Alasan Sakit.

BALAI  JAYA, Riau Andalas.com – Tidak tanggung tanggung, Gebrakan Ketua DPP SBSI Solidaritas Jakarta,Drs Ramlan Sinaga,Pelan tapi Pasti Lembut namun cermat menghantar aspirasi anggotanya Ke kesejahteraan Buruh yang lebih Manusiawi,pada selasa pagi puluhan Sopir pengangkut CPO PT.Indoagri Inti Plantation,Kayangan Km 37 Kecamatan Balai Jaya Rohil datangi Pimpinan Manajemen Transportasi,Jhonson Panggabean di rumahnya,dengan alasan Sakit.
Puluhan Para Sopir yang bernaung di bawah SBSI Solidaritas ini Sudah beberapa kali mengadakan Unjuk Rasa secara Bi Partit dan Tri Partit  Ke Bagansiapi api (Kantor Disnakertrans )atas Sepuluh tuntuaan tentang Upuah yang sangat minim jauh di bawah UMK  sampai saat ini belum juga di indahkan oleh Manajemen PT.IIP.
Tidak dapat di pastikan mengapa Manajemen Transportasi ini beralasan sakit,Sehingga para Ibu ibu dan puluhan Sopir jemput paksa Jhonson Panggabean di rumahnya Selasa pagi 23/5, Namun Informasi yang di himpun,bahwa Jhonson Panggabean di duga enggan bertemu kepada Ketua Buruh Solidaritas SBSI  Pusat,Ramlan Sinaga yang sengaja di turunkan dari Jakarta.
Jhonson Panggabean yang di jemput Paksa oleh Puluhan Karyawan dan Ibu ibu Sopir di Rumahnya selasa pagi guna pertanggung jawabkan 10 tuntutan mereka yang dinilai bersifat Keluhan,Dari Sepuluh poin tuntutan mereka (sopir red) hanya satu bersifat tuntutan, Selebihnya hanyalah usulan belaka,paparnya kepada riauandalas.com,selasa 23/5 saat di konfirmasi di ruangan tata usaha setelah para sopir tersebut bacakan orasinya di depan Kantor Tata Usaha Komplek Armada PT.IIP.
Ramlan Sinaga,lewat konfrensi Persnya selasa23/5 di perumahan Karyawan PT.IIP Komplek Armada Kayangan KM 37 mengatakan,Apapun jawaban Manajemen,mereka tidak dapat melampaui Undang Undang Pokok Tenaga Kerja,Perusahaan harus sejahterakan itu Para Sopir,karena mereka juga Manusia Maka harus di manusiakan,tegasnya kepada riauandalas.com selasa,23/5.
Di tegaskan,Saya pikir Tuntutan itu wajar,dimana para sopir meminta Upah Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah )per trip,Namun saat ini hanya Rp 100.000 (Seratus ribu rupiah),Nah,bagaimana mereka dapat Sejahtera sebab mereka hanya mendapat 20 (Dua Puluh trip per bulan),disinilah Perlunya mencari Solusi agar problem Kesengsaraan Para Sopir tidak berlarut larut paparnya prihatin.
Hisap  Keringat Sopir,Putuskan Saluran Air dan padamkan Listrik Usir tanpa Pesangon,hal ini masih di rasakan beberapa sopir yang di tuduh hilangkan CPO batas toleransi sebesar 0,3% sebagai syarat normal yang di tuduhkan kepada para sopir saat di tangkap di Mapia pembelian CPO beberapa tahun yang lalu,Hal ini lah Coorporasi Jasa angkutan sengaja mencari cari Alasan agar Para Sopir hilang akan Hak haknya di pecat tanpa Pesangon,sebab dalam perjanjian Kerja Bersama PT.IIP kepada para Sopir  tertuang poin poin sedemikian rupa.
Untuk menyikapi hal ini,Agus Wibisono sebagai Manager PT.IIP enggan berikan Komentarnya saat dimintai Konfirmasi oleh riauandalas.com selasa 23/5, Agus wibisono hanya angkat tangan tanda menolak untuk di konfirmasi terkait Kisruh Sopir lakukan Tuntutan Upah kesejahteraan agar dapat layak Hidup di bumi Yang Kaya Sumber Daya Alam (SDA) Namun bermental Feodalistik,sebut Sumber…..(ms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *