PemerintahanPendidikanRiauRohul

Sikapi Viralnya sekelompok Siswa di Kunto Darussalam Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Riau Angkat Bicara

ROKAN HULU, Riauandalas.com – Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Riau Ir H.Fendri Jaswir MP angkat bicara dalam Menyikapi video yang viral tentang sekelompok siswa SMAN 1 Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, yang berpenampilan seronok dan hura-hura ketika merayakan kelulusannya, Sabtu (2/5/2020), malam,

Sebagai anggota Dewan Pendidikan Provinsi Riau, dirinya menyampaikan beberapa pernyataan dan Prihatin yang mendalam atas kejadian tersebut, apalagi dalam suasana bulan suci Ramadhan dan musibah wabah Covid 19 melanda daerah kita, sebab, tidak menggambarkan sikap, perilaku, etika dan moral seorang siswa yang sedang menjalani pendidikan,tindakan oknum siswa tersebut sudah melampaui batas-batas etika dan moral yang diajarkan di sekolah ” Ujarnya.

Dirinya menambahkan, Pihak sekolah harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Sebab, pihak Dinas Pendidikan Provinsi Riau, sudah mengingatkan secara tertulis kepada Kepala SMA dan SMK Negeri, agar dalam pengumuman kelulusan menghindari kontak langsung, kerumunan siswa, dan coret-coret pakaian serta hura-hura siswa. Karena itu, pengumuman dilakukan  malam hari pukul 21.00 WIB melalui website sekolah.

Menurutnya Peristiwa yang terjadi di SMAN 1 Kunto Darussalam boleh jadi lolos dari kontrol pihak sekolah. Namun seharusnya pihak sekolah sudah bisa mengantisipasinya dari awal. Pihak sekolah juga bisa minta bantuan pihak kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dinas Pendidikan Provinsi Riau diminta mengambil tindakan terhadap pihak sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kepada oknum siswa yang telah membuat ‘keonaran’ dengan melakukan tindakan-tindakan kelewat batas seperti yang telah diakui oleh oknum siswa, perlu diambil tindakan dan sanksi seperti menahan ijazahnya atau tindakan lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dari peristiwa ini perlu diresapi bahwa di ujung jenjang pendidikan  itu ada tiga hal yang harus dicapai yakni 1. Pengetahuan (kognitif), 2. Sikap (afektif),  dan 3. Keterampilan (psikomotorik). Ketiga hal ini harus seimbang, bahkan sikap atau moral seharusnya lebih banyak diajarkan.  Roh dari pendidikan di Bumi Melayu ini adalah akhlak dan moral” tegasnya lagi.

Karena itu, pendidikan agama, PPKN, muatan lokal Budaya Melayu Riau, dan konseling, harus diperkuat dan bersinergi di masa mendatang, kita berharap peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Dia menyebutkan bahwa  pernyataan sikap tersebut disampaikanya sebagai tanggung jawab moral atas terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan di SMAN 1 Kunto Darussalam, Rokan Hulu.
***(Alfian Tob)