Bisnis&EkonomiRiau

Seminar Pengelolaan SDM & Penanganan Hubungan Industrial Bersma Bomer Pasaribu

Asisten II Setdaprov Riau Masperi didampingi Komut BRK HR. Mambang Mit, Kepala OJK Riau M. Nurdin Subandi, Dirut BRK DR. Irvandi Gustari saat memukul gong pembukaan Seminar Nasional Pengelolaan SDM & Penanganan Hubungan Industrial.
Asisten II Setdaprov Riau Masperi didampingi Komut BRK HR. Mambang Mit, Kepala OJK Riau M. Nurdin Subandi, Dirut BRK DR. Irvandi Gustari saat memukul gong pembukaan Seminar Nasional Pengelolaan SDM & Penanganan Hubungan Industrial.

Pekanbaru, Riau Andalas.com– Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bomer Pasar Ribu berikan Seminar Nasional Pengelolaan SDM dalam Menghadapi Tangtangan Globalisasi serta Penyelesaian Hubungan Industrial dalam Konteks GCG kepada Bank Riau Kepri Rabu (20/7) lalu di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri.

Kegiatan yang dibuka Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman diwakili Asisten II Setdaprov Riau Masperi tersebut, juga dihadiri Kepala Kantor OJK Provinsi Riau M. Nurdin Subandi, Komisaris Utama PT. Bank Riau Kepri HR. Mambang Mit dan Komisaris Sarjono Amnan, Direktur Utama Bank Riau Kepri DR. Irvandi Gustari, Direktur Operasional Denny M. Akbar, Direktur Dana dan Jasa Nizam, Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Eka Afriadi.

Dalam Seminar tersebut Bomer memberikan materi dengan mengangkat tema Pengelolaan SDM dalam menghadapai tantangan Globalisasi, banyak menyinggung mengenai Pembangunan berkelanjutan yang dilakukan Indonesia sehingga tercipta negara yang bekerja, kemandirian negara yang mensejahterakan serta terwujudnya revolkusi mental. Dimana menurut Bomer, bahwa framework BAPPENAS untuk pembangunan berkelanjutan ada empat pilar yang harus disatunkan yaitu terdiri dari SDG (Sustainable Development Goals), Green Economy, Environment serta Governace.

Selain itu tambahnya, bahwa selain GNP (Gross National Product) ternyata GNH (Gross National Happiness) juga menjadi indikator kesejahteraan suatu negara. GNP merupakan Pendapatan Nasional yang dihitung nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh warganegara dan mengeluarkan pendapatan warga asing. Sedangkan GNH sendiri merupakan Indikator yang mengukur kualitas hidup yaitu Kebahagiaan.

“Konsep yang dikeluarkan oleh Jigme Singye Wangchuck, raja keempat dari Kerajaan Bhutan, mengatakan pertumbuhan ekonomi tidak selalu mengarah pada kebahagiaan. yang lebih penting daripada pertumbuhan ekonomi, yakni kebahagiaan. Gagasan ini berangkat dari semangat ajaran Budha, yang menekankan bahwa kebahagiaan tidak tergantung dari apa yang kita  miliki, tapi kualitas diri.” Katanya.

Sementara Putra mantan Hakim Agung Alm. Bismar Siregar, juga menambahkan jika Kemalsjah adalah penanganan Perselisihan hubungan industrial dalam konteks GCG. Dimana Kemalsjah mengatakan dalam perusahaan sering terjadi perselisihan antara lain perselisihan tentang hak, tentang kepentingan, tentang PHK perselisihan antar SP hanya dalam 1 perusahaan.

“Sedangkan untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi diatur dalam UU No. 2 tahun 2004 yang meliputi tahapan : Perundingan Biparte, Mediasi, Konsiliasi, Arbitrase, Pengadilan Hubungan Industrial dan Mahkamah Agung,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, kagiatan seminar tersebut dihadiri sekitar 200-an peserta, dimana peserta itu juga berasal dari pihak OJK, Bank Indonesia, Reskrimsus Polda Riau, Kejati, BPK, BPKP, Dinas Tenaga Kerja Provinsi dan Kabupaten/Kota, Bappeda, Dishutbun, BPKAD, Dinas Pertanian, Perguruan Tinggi, BUMD dan  seluruh Pemimpin Cabang, Pemimpin Cabang Pembantu dan Pemimpin Kedai PT. Bank Riau Kepri. Dimana dalam seminar tersebut peserta juga dipersilahkan untuk tanya jawab dengan pemateri.

Disela-sela kegiatan seminar tersebut Bank Riau Kepri juga memberikan hadiah Pemenang Karya Tulis Aku dan Bank Riau-ku yang ditaja Bank Riau Kepri bekerjasama dengan salah satu  harian di Pekanbaru beberapa waktu lalu yang hadianhyan diserahkan lansung Asisten II Setdraprov Riau Masperi serta disaksikan oleh Komisaris Utama HR. Mambang Mit dan Dirut DR. Irvandi Gustari.

Direktur Utama Bank Riau Kepri DR. Irvandi Gustari mengatakan karya tulis yang diadakan bersempena dengan HUT ke 50 Bank Riau Kepri yang jatuh pada 1 April 2016 lalu.

“Tulisan yang masuk bagus-bagus, seperti kritikan pada pelayanan dan ada juga yang bercerita kebingungan tentang apa itu dunia perbankan. Ini tentu akan menjadi PR bagi kita agar lebih giat lagi memberikan literasi tentang perbankan kepada masyarakat,” ucapnya. Irvandi. (Dri)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *