advertorialINHIL

Selain Kerusakan Kebun Kelapa, Fraksi Partai Golkar DPRD Inhil Juga Soroti Ini

TEMBILAHAN – Fraksi Partai Golongan
Karya (Golkar), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Indragiri Hilir (Inhil), Riau mengamati bahwa upaya-upaya penanggulangan
kerusakan lingkungan yang mengakibatkan semakin berkurangnya lahan
perkebunan kelapa masih belum dilaksanakan secara maksimal. Sehingga
terkesan, upaya yang dilakukan belum tepat sasaran.

‘Fraksi
Golkar prihatin akan kondisi tersebut dan menekankan perlunya studi
lebih lanjut secara komprehensif yang melibatkan semua sektor terkait
baik seperti akademisi, praktisi maupun dunia usaha sebagai upaya
perbaikan lingkungan,’ ujar Juru Bicara Fraksi Partai Golkar DPRD
Inhil, Yuliantini saat rapat paripurna, Selasa (05/09/17) yang lalu.

Tidak
hanya kerusakan kebun kelapa, Fraksi Partai Golkar juga menyoroti harga
kelapa yang cenderung fluktuatif yang mengakibatkan kondisi ekonomi
masyarakat Inhil tidak stabil.

“Pada kondisi
tertentu banyak masyarakat mengeluh kepada kami sebagai wakil rakyat
untuk mencari solusi akan hal tersebut,” ujarnya.

Untuk
itu, Fraksi Partai Golkar pun meminta penjelasan kepada bupati tentang
upaya-upaya Pemkab dalam menjaga kestabilan harga kelapa selain dengan
Sistem Resi Gudang (SRG).

“Selain dengan SRG,
apa upaya lain, apakah dengan menjadikan komponen produk turunan kelapa
lainnya menjadi dasar penentuan harga dasar kelapa, yang nantinya secara
tidak langsung berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat
perkelapaan khususnya dan masyarakat Inhil umumnya,” tukas Yuliantini.

Menanggapi
hal itu, Bupati Inhil, HM Wardan memalui Sekretaris Daerah Kabupaten
(Setdakab) Inhil, Said Syarifuddin menjelaskan bahwa untuk membangkitan
kembali komoditas kelapa di inhil sebagai Negeri Hamparan Kelapa Dunia
maka di dalam perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) telah disusun program peningkatan penerapan teknologi pertanian/
perkebunan dan program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan.

Sedangkan
untuk upaya untuk menstabilkan harga kelapa selain dengan SRG adalah
pengembangan industri pengolah kelapa melalui pelatihan pengolahan
kelapa dan turunan untuk sasaran industri rumah tangga dan industri
kecil.

“Harapan kita bersama, jika industri
pengolah kelapa berkembang maka permintaan terhadap bahan baku kelapa
juga meningkat yang secara otomatis akan menstabilkan harga kelapa
bahkan meningkatkan harga jualnya di tingkat petani kelapa,” tegas Said
Syarifuddin.(adv DPRD Inhil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *