NasionalPolitikRohul

Ribuan Umat Muslim Rohul Gelar Aksi Bela Tauhid, Desak Agar Banser di Bubarkan‎


ROKAN HULU, Riauandalas.com ‎- Pembakaran bendera bertuliskan kalimah Tauhid pada peringatan Hari Santri di Garut, Jawa Barat pada Senin 22 Oktober 2018 lalu itu akhirnya memicu aksi massa besar besaran diseluruh indonesia,termasuk di Rohul, ribuan orang  dari berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam solidaritas Muslim Kabupaten Rokan Hulu ini,menggelar aksi di empat titik, Pada Senin (29/10/2018) pagi.

Dalam Aksi Bela Islam, terkait pembakaran bendera bertuliskan kalimah Tauhid tersebut jumlah massa di perkirakan mencapai seribu orang dari berbagai elemen antara lain Muhammadiyah, Pemuda Pancasila, Nahdhatul ulama,IKADI, KNPI, MDI, GERANKO, IKMI, DMI, IPM, Jama’ah Thariqat, IPHI, BKMT, Forkia, FPI, MUI, LAM dan jema’ah Masjid serta Majelis Taklim Rohul.

Sebelum melakukan aksi di Mapolres Rohul, massa berkumpul di taman kota Pasir Pengaraian kemudian longmarch ke Kantor DPRD Rohul, dan diakhiri di Kantor Bupati‎ Rohul,selain menggelar aksi damai ribuan massa juga berorasi mengutuk keras atas aksi pembakaran bendera bertuliskan kalimah tauhid tersebut,meski ramai namun tak sempat memicu kemacetan arus lalulintas.

Dihadapan Mapolres Rohul penanggung jawab aksi Ustazd yulihesman S.Ag M.Pd yang didampingi Koordinator lapangan Jenewer Efendi S.Sos, saat melakukan orasi menuding aksi pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimah tauhid itu merupakan bentuk penghinaan terhadap umat islam” pembakaran Bendera bertuliskan Kaimah  tauhid,itu adalah bentuk penistaan terhadap kalimat tauhid yang sangat disucikan, bendera bertuliskan kalimat tauhid yang dibakar oknum Banser bukanlah bendera milik Hizbut Tahrir, namun milik umat Islam sedunia ”
Dengan disambut kalimat Takbir oleh massa aksi.

Dalam penyataan sikapnya ada 6 poin yang  Pertama, mengutuk pembakar bendera tauhid oleh oknum Banser di Garut, Jawa Barat.”Kami umat Islam, mendesak Kepolisian Republik Indonesia menetapkan oknum pembakar bendera tauhid tersebut ditetapkan sebagai tersangka, karena telah merusak hati umat Islam, dan melecehkan simbol agama Islam,” kata Al – Ustazd yulihesman Sag Mpd,

Selain itu ribuan  umat Islam Rohul juga mendesak pemerintah pusat untuk membubarkan organisasi Banser yang dinilai telah melanggar‎ aturan sesuai dengan Perpu Ormas yang diterbitkan oleh Presiden, serta sudah sangat meresahkan umat Islam, diantaranya perkusi terhadap ulama, dan melakukan pembubaran berbagai pengajian umat islam.

Ketiga, mendesak TNI dan Polri sebagai Garda terdepan dalam mempertahankan NKRI, tidak membiarkan suatu organisasi mengambil alih wewenang TNI dan Polri yang mengatasnamakan mempertahankan NKRI.

Ke empat, mendesak pemerintah pusat bersikap arif dan bijaksana serta adil terhadap umat Islam dalam berbagai sendi kehidupan dan pengamalan agama Islam. Kemudian kelima, kami masyarakat muslim Rohul siap mengawal proses hukum terhadap pembakar bendera tauhid,” tegas orator dengan lantang.

Kemudian tuntutan keenam,‎ umat Islam Indonesia siap bersama TNI dan Polri dalam rangka mempertahankan NKRI dari berbagai ancaman dari dalam maupun dari luar.

“Karena, NKRI harga mati, itu adalah motto kita bersama, bukan hanya diklaim suatu pihak yang menyatakan mereka paling NKRI,” tambah‎ orator lagi.

Massa dalam aksinya, juga meminta Bupati Rohul, Ketua DPRD Kabupaten Rohul, serta Kapolres Rohul untuk menyampaikan pernyataan sikap‎ umat Islam Rohul kepada Presiden, Ketua DPR RI, dan Kapolri.

Sementara itu, Kapolres Rohul AKBP M.Hasyim Risahondua SIK M.Si yang menemui massa mengatakan, dirinya akan mengawal Aksi Bela Islam tersebut di empat titik hingga berjalan aman dan sejuk,meskipun demikian, Kapolres Rohul meminta agar kasus pembakaran bendera tauhid diserahkan ke Kepolisian yang saat ini sudah ditangani oleh Polda Jabar. “Polisi akan selalu profesional dalam melaksanakan tugasnya,” tegas‎ Kapolres Rohul kepada  massa Aksi Bela Islam.***( Alfian Tob)‎

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *