LingkunganNasionalRiau

Riau Contoh Terbaik Dunia untuk Restorasi Gambut

PEKANBARU, Riau Andalas. com –   Provinsi Riau merupakan provinsi dengan lahan gambut terluas di Indonesia. Diperkirakan ada 4,8 juta hektar lahan gambut atau sekitar 51 persen dari total luas lahan di Riau.
Banyak lahan gambut yang rusak akibat kasus kebakaran hutan yang terjadi dalam belasan tahun terakhir. Tapi dalam beberapa tahun ini dilakukan upaya restorasi agar kembali ke kondisi semula.
Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melakukan restorasi gambut sekaligus pencegahan kebakaran hutan, ternyata mendapat apresiasi dari Badan Restorasi Gambut (BRG).
Kepala BRG Nazir Foead usai menandatangani Nota Kesepahaman tentang Restorasi Gambut dengan Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman di Kantor Gubernur Riau pada Jum’at (14/07/2017) mengatakan bahwa upaya restorasi gambut yang dilakukan Pemprov Riau mendapat apresiasi dari dunia.
“Riau telah menjadi contoh terbaik di dunia untuk restorasi gambut. Ada beberapa negara anggota PBB yang sudah melihat langsung ke Riau dan mereka kagum karena mampu menerjemahkan dengan baik upaya restorasi gambut ini,” ucapnya.
Upaya restorasi gambut antara lain dengan membangun sekat kanal, sumur bor dan lainnya.
Provinsi Riau, menurut Nazir Foead merupakan provinsi paling penting dari 7 provinsi yang sedang melakukan upaya restorasi, karena lahan gambut terluas ada di Riau.
“Luas gambut se-Indonesia ada sekitar 12,9 juta hektar. Lebih setengah yang harus dipulihkan. Itu ada di 7 provinsi. Target kita pada tahun 2020 sudah ada 2 juta hektar yang terpulihkan,” ulas Nazir seraya menyebut bahwa lahan gambut sebagian ada di areal konsesi perusahaan dan sebagian kecil di areal konservasi atau lahan masyarakat.
Tahun ini BRG menargetkan restorasi gambut seluas 400 ribu hektar, dimana sekitar setengah atau 200 ribu hektar ada di Riau.
Nazir juga sempat menyebut restorasi gambut di kawasan Rimbo Panjang, Kampar berjalan sesuai harapan, bahkan jadi model bagi daerah lain. “Kalau kawasan Rimbo Panjang itu terbakar, itu asapnya biasanya ke Bandara SSK II,” sebutnya.
Nazir berkali-kali mengapresiasi kinerja Pemprov Riau dan semua pihak terkait yang telah bekerja keras mencegah kebakaran hutan dan tentu saja melakukan upaya restorasi gambut.(dri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *