Internasional

Recep Tayyip Erdogan menyerukan warga Turki di Eropa agar mempunyai lima anak

ANGKARA, Riau Andalas.com– Sudah berulang kali Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan warga Turki di Eropa agar mempunyai lima anak dan menyebut mereka sebagai masa depan benua Eropa.

“Dari sini saya mengatakan pada warga negara saya, saya mengatakan pada saudara-saudari saya di Eropa… Didik anak-anak kalian di sekolah-sekolah yang lebih baik, pastikan keluarga kalian tinggal di wilayah-wilayah yang lebih baik, berkendara dengan mobil terbaik, tinggal di rumah terbaik,” ujar Erdogan dalam pidatonya di Eskisehir, sebuah kota yang berada di sebelah selatan Istanbul.

Erdogan telah berulang kali menuding negara-negara Uni Eropa bertindak seperti Nazi atas apa yang disebutnya sebagai diskriminasi terhadap warga Turki. Tudingan Erdogan itu telah memicu kemarahan negara-negara Uni Eropa.

“Punya lima anak, bukan tiga. Kalian adalah masa depan Eropa,” imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (18/3/2017).

“Inilah jawaban terbaik atas kekasaran yang ditunjukkan pada kalian, permusuhan, kesalahan-kesalahan,” kata Erdogan dalam pidatonya yang disiarkan televisi Turki.

Pidato ini disampaikan Erdogan menjelang referendum mengenai amandemen konstitusi yang akan memperluas kekuasaan presiden Turki. Sekitar 2,5 juta warga negara Turki di Eropa memiliki hak suara dalam referendum yang akan digelar di Turki pada April mendatang. Namun jutaan orang lainnya yang tinggal di negara-negara Uni Eropa memiliki darah Turki.

Dalam referendum pada 16 April mendatang, warga Turki akan memutuskan apakah akan menyetujui perubahan konstitusi yang akan memangkas peran perdana menteri dan memungkinkan presiden menunjuk langsung para pejabat tinggi publik, termasuk para menteri. Pemerintahan Erdogan berdalih perubahan itu diperlukan untuk stabilitas di negeri itu. Namun para pengkritik menyebut perubahan itu akan menciptakan kekuasaan otoriter.

Sejauh ini hasil polling-polling menunjukkan posisi ketat antara kubu yang menentang dengan kubu yang mendukung. Harian-harian pro-pemerintah menerbitkan survei-survei yang menunjukkan hasil “ya” atau mendukung perubahan, sedangkan surat-surat kabar oposisi menunjukkan hasil “tidak” atau menolak perubahan.

(ita/ita)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *