Bisnis&EkonomiRohul

Puluhan Warga Mahato Rohul Kesal .!! Isi elpiji 3 kg tak sesuai takaran..?

ROKAN  HULU, Riau Andalas. com – ini bukan kali pertama warga mengeluh soal gas elpiji ukuran 3 kg yang sudah menjadi bagian dari kebutuhan pokok. Warga Desa Mahato mengeluh lantaran isi tabung gas ‘melon’ itu dirasakan berkurang dan tidak sesuai takaran.

Kasus berkurangnya takaran gas elpiji 3 kg itu setidaknya sudah terjadi sejak tiga bulan lalu di beberapa daerah. Kali ini, kasus serupa menimpa warga Km 24  Mahato, Kecamatan Tambusai Utara , Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Sudah dua bulan warga mengeluh karena isi tabung melon tersebut cepat habis, padahal pemakaiannya sama seperti bulan  sebelumnya.

Adalah Ks, Ketua RT disalah satu Dusun yang tidak jauh dari desa induk Mahato yang meminta namanya tidak disebutkan. Dirinya mengaku kepada wartawan media ini didatangi warga yang mengeluhkan isi tabung yang cepat habis. “Mereka menduga isi tabung gas tersebut tidak sesuai takaran,” kata Ks, Minggu (25/06/17)

Dia memaparkan, warga khawatir membeli elpiji oplosan. Untuk itu, ia pun akan  menindak lanjuti keluhan warganya dan akan  melaporkan kasus tersebut ke Pos Pol Mahato .

Menurut Pengakuan beberapa warga yang berdomisili di dusun tersebut  baru merasakan berkurangnya takaran elpiji 3 kg, lain hal dengan warga di Desa Bangun jaya, Kecamatan Tambusai utara, yang pada bulan Mei lalu juga merasakan hal yang sama. Warga mengetahui isi gas elpiji 3 kg tidak sesuai takaran setelah dipasang. Imbasnya gas elpiji yang baru dibeli lebih cepat habis dari biasanya.

“Saya beli dan dilihat di rumah isinya sudah bekurang tidak seperti biasanya,” ujar sarimah (36) salah satu warga Desa Bangun Jaya,

Di Tambusai, keluhan warga memuncak pada senin (19/4). Belasan pengguna tabung gas elpiji 3 kilogram meradang karena gas yang biasa digunakan selama 1 minggu, kini sudah langsung habis terpakai dalam 2-3 hari saja.

“Isi tabung gas 3 kilogram seperti tidak sesuai. Saya baru isi 3 hari lalu, nah hari ini isi tabung gas itu sudah habis. Padahal saya biasa pakai tabung gas tersebut selama 2 minggu,” keluh Kasmi, seorang warga di jalan lidang desa tambusai Timur

Tidak hanya warga, pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) pun merasakan hal serupa. Pelaku UKM di Dalu Dalu kecamatan Tambusai, mengeluhkan isi ulang gas elpiji tiga kilogram yang kurang, sehingga biaya produksi semakin tinggi.

“Saat ini, isi gas 3 kilogram hanya 2 hingga 2,5 kilogram, sehingga keuntungan yang diperoleh semakin berkurang, seiring biaya produksi yang semakin tinggi,” kata pelaku UKM Koperasi Mandiri, Darmawati ,senin (26/06/17).

Warga pun meradang sebab isi tabung elpiji 3 kg tak sesuai takaran. Lepas dari spekulasi soal kemungkinan dugaan gas oplosan atau hal lain, yang pasti sebagai konsumen, warga tentu dirugikan. Dan apakah hal serupa juga Anda rasakan ? ***( Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *