AndalasLingkungan

Puluhan Ternak Mati Warga Terserang ISPA, Warga Payakumbuh Mulai Sesalkan Daerah Pengirim Asap

PAYAKUMBUH,Riauandalas.com -Masyarakat Jorong Laren Nan Panjang Kenagarian Labuah Gunung Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten 50 Kota, Sesalkan daerah pengirim asap. Diantaranya Provinsi Riau dan Jambi yang diduga sebagai daerah pengirim karena terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Pasalnya, selain menyelimuti kenagarian tersebut kabut asap kiriman ini mulai berdampak negatif pada kesehatan masyarakat yang sebagian besar sudah mulai terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Informasi ini disampaikam salah seorang warga Jorong Lareh nan Panjang, Masril Enek, jika kabut asap kiriman ini sudah sangat terasa mengganggu pada penciuman dan juga menyebabkan perih pada mata dan tenggorokan. Bahkan kabut asap yang sudah terjadi lebih kurang satu bulan ini juga sudah mengganggu pada pekerjaan karena masyarakat takut dan merasa khwatir terserang penyakit karena kabut asap.

“Asapnya semakin parah dari beberapa hari sebelumnya, maka itu warga semakini takut dan kwatir untuk bekerja,” katanya. Senin (23/9).

Sebagai besar katanya, warga Jorong Lareh nan Panjang ini bekerja sebagai petani yang kesehariannya menggarap sawah. Sementara kabut asap ini sampai menyelimuti sawah yang akan digarap petani. Sehingga petani sulit untuk bekerja karena juga susah untuk bernafas.

“Asapnya sudah sangat mengganggu, maka itu kita sikit sesalkan kelalaian pemerintah daerah yang terjadi kebakaran hutan dan lahan. Karena juga sudah menyusahkan pada daerah lain seperti kita disini,” ujarnya.

Bahkan tambahnya, kabut asap ini tidak hanya mengganggu pada masyarakat tapi juga pada hewan ternak masyarakat. Karena sudah ada ternak masyarakat yang sakit, bahkan ada yang mati karena diduga disebabkan kabut asap.

“Dugaan kuat karena kabut asap itu karena hewan ternak yang mati itu, matinya mendadak pada hal tidak terlihat sakit sebelumnya,” katanya.

Ia berharap, permasalahan ini juga ada solusi dari pemerintah Kabupaten 50 kota. Karena hal ini juga sudah termasuk meresahkan kepada masyarakat yang terus dihantui rasa kekawatiran.

“Kita berharap pemerintah kita juga ada solusi, agar masyarakat tidak terus dihantui ketakutan,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *