PemerintahanRohulSosial&Budaya

Puluhan Ribu Keluarga JCH Rohul Padati Bandara Tuanku Tambusai

IMG_20160814_110115

ROKAN HULU, Riau Andalas.com – Meski sudah ditentukan untuk pengantaran dan penjemputan Jamaah Calon Haji (JCH) namun kebanyakan keluarganya berbondong-bondong memadati Bandara Tuanku Tambusai sekadar melihat pesawat take off.

Menurut Tamrin Pengantar JCH yang berasal dari Kecamatan Tambusai Menjelaskan “Menurutnya tak puas Kami kalau melepas keberangkatan keluarga kita cuma sampai Di Mesjid Agung Madani Center ( MAMIC ) saja . Rasnya Lebih Lega kalau Dapat Menyaksikan langsung pesawatnya berangkat. Sedangkan mau ke Jakarta saja Kita melepasnya nunggu pesawat berangkat.Imbuhnya Lagi

Apalagi ini mau ke Arab yang perjalanannya jauh. Sedih dan haru rasanya ,” ujar Tamrin yang hendak melepas keberangkatan keluarganya, yang Bernama Sakkot Hasibuan Warga Tambusai Timur Minggu (14/08/16)

Namun sayangnya ada saja ulah beberapa oknum keluarga Pengantar JCH pada hari keberangkatan Minggu I 4 Agustus 2016 , usai mengantar keberangkatan mereka serasa berwisata di tepian poros jalan depan pintu gerbang areal parkir pengantar JCH membuang sampah sembarangan.

Tidak hanya itu sampah bungkus makanan dan kulit buah buahan serta bekas botol minuman, Bungkus rokok ‎pun Berserakan di tengah kerumunan puluhan ribu  Pengantar  JCH Di Halaman Bandara dan Ruang Tunggu bandara Tuanku Tambusai

Di tempat terpisah Denis Kepala Bidang udara Di bandara Tuanku Tambusai ketika di konfirmasi ‎terkait sampah yang berserakan dan toilet yang bau busuk bahkan tidak ada airnya  melalui selulernya aktif namun tidak di angkat di SMS pun tidak di balas sementara sejumlah awak media mengira Deni sedang sibuk Mengurusi masalah jemaah calon Haji atau mungkin Memang enggan di konfirmasi Wartawan

Sementara ada petugas bandara yang meminta namanya Di rahasiakan  Ketika dimintai komentarnya menjelaskan kebiasaan musiman setiap tahunnya ini pak ” pengantaran Jamaah Calon Haji itu sebenarnya sudah di batasi . Tapi pada kenayataannya masyarakat ingin melihat keluarganya boarding hingga take off.

Pihaknya tidak bisa mengahalanginya karena aspek kemanusiaan. Dirinya mengakui untuk menertibkan kebiasaan masyarakat seperti ini tidaklah mudah. Terlebih banyak keluarga JCH ini berasal dari desa sehingga tidak mudah mengaturnya.

“Hanya saja kita selalu menjaga kebersihan. Kita tempatkan anggota untuk segera dibersihkan. Sebetulnya tugas kita yang utama aspek keselamatan penerbangan dan ketertiban jangan sampai penumpang terganggu,” terang nya

Malahan menurut petugas itu  , pihaknya memberikan fasilitas Waping Gallery atau anjungan pengantar penumpang pesawat yang ada  “ini supaya tidak membeludak,” katanya. Namun Pedagang juga tak ketinggalan untuk mengais rezeki Sehingga tempat itu menjadi sempit Sehingga sampah dan  buah buahan pun terlihat berserakan di mana mana seperti yang kita lihat inilah ” pungkasnya” (‎Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *