PekanbaruSport

Program Evaluasi, CBP Bersama Abege Cafe & Pool Gelar Turnamen 9 Ball Handicap Vs Non Prestasi dan Pelajar

PEKANBARU, Riauandalas.com – Rumah Biliar Pekanbaru Abege Cafe & Pool bersama Communty Billiard Pekanbaru (CBP) kembali gelar Open Turnamen 9 Ball tingkat Provinsi Riau. Hanya saja Open Turnamen kali ini merupakan gabungan dari Atlit Handicap 4, 5, 6, Non prestasi dan Pelajar.

Turnamen gabungan yang diselenggarakan selama 7 hari mulai 28 Maret hingga 4 April 2021 secara Protokol Kesehatan Covid-19 ini, merupakan turnamen pertama di Riau yang diselenggarakan CBP bersama rumah biliar di Riau dengan total hadiah mencapai Rp 24.800.000.

Pertandingan ini, menggunakan sistem poor bola sesuai kelas Handicap dan bagan terpisah hingga babak semi final. Dimana satu orang dari atlit Non Prestasi maupun Pelajar tetap berhak menjadi juara dan memiliki kesempatan untuk menjadi sang juara turnamen sesuai sistim yang telah dibuat dan disesuaikan sebelumnya.

Namun, sesuai berjalannya pertandingan kesempatan mejadi sang juara memang belum bisa di capai oleh atlit Non prestasi maupun Pelajar. Dimana turnament kali ini masih di raih oleh atlit Handicap, yaitu atlit Handicap 4, Reza, dari Abege Billiar Club (ABC) yang juga merupakan atlit tuan rumah Abege Cafe & Pool.

Reza berhasil mengalahkan Endo atlit Handicap 5 dari RBC Pekanbaru dengan score akhir 9-5 dari Race 9 kenangan yang menempatkan Endo pada posisi Juara ke dua atau Runner Up. Sedangkan Juara ke tiga atau Semifinalis I berhasil di raih Farhan Handicap 5 Atlit Riau dan Semifinalis II di raih oleh Meiko atlit Pelajar Pekanbaru.

Ketua Communty Billiard Pekanbaru, Supriyanto, selain mengucapkan selamat pada para juara, juga mengharapkan agar kemenangan tersebut sebagai motivasi untuk terus bersemangat meningkatkan keahlian kedepan.

Terkait penyelenggaraan turnamen gabungan, ia mengaku merupakan strategi baru yang sedikit berbeda dari sebelumnya. Karena ini juga merupakan salah satu langkah atau program CBP untuk meningkatkan keahlian dan mengasah mental para generasi baru dalam bermain.

Selain itu, program ini juga sebagai tolak ukur keseriusan serta ajang introspeksi bagi para atlit senior dalam menghadapi lawan. Artinya siapapun dan seperti apapun lawan tetap menganggap lawan lebih bagus dan jangan pernah takabur apa lagi menganggap lawan dengan spele.

“Jadi, dalam program ini banyak yang bisa dihasilkan, mengasah keahlian generasi baru dan juga menjadi bahan tolak ukur bagi para atlit senior untuk menilai keahlian mereka sendiri. Apakah keahlian makin meningkat atau malah menurun,” jelasnya.

Program seperti ini katanya, juga akan terus dikembangkan. Sehingga keahlian para generasi baru maupun atlit senior terus meningkat.

“Kedepan ini juga akan terlihat, siapa yang serius berlatih akan makin maju, begitu juga sebaliknya. Ini juga berlaku bagi para senior, jangan sampai berkecil hati ketika ada generasi baru yang terus meningkat. Karena itulah hukumnya dalam olahraga, mengejar prestasi dan lainnya. Untuk itu terus fokus dan serius,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan penasehat CBP, Oyong Ezedin, jika untuk olahraga biliar ini yang dituntut itu keseriusan dan konsentrasi pemain. Apa lagi dalam olahraga billiar ini tidak ada pemenang yang abadi. Sehingga jangan pernah lalai apa lagi merasa takabur ketika sedang diatas.

“Untuk itu tetap serius dan manfaatkan program-program yang diselenggarakan CBP bersama rumah billiar dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mengharapkan kepada para generasi penerus untuk terus berlatih agar keahlian bisa lebih makasimal lagi dan bisa mengikuti jejak para senior dimasa akan datang.

“Jangan pernah putus asa dan luruskan niat untuk menjadi yang terbaik dan berprestasi,” tuturnya. (dre)