Bisnis&EkonomiHukum&KriminalPemerintahanRohul

PLN Diminta tidak Melakukan Pemadaman dan Tempatkan Petugas,Ini Hasil Mediasi

ROKAN  HULU, Riau Andalas. com   – Pihak PT. PLN Rayon Pasir Pangaraian, Rokan Hulu (Rohul) diminta tidak lagi lakukan‎ pemadaman listrik selama bulan Suci Ramadhan, termasuk menempatkan petugas di PLTD Sungai Kuning, Kecamatan Rambah Samo.

Itu isi dari hasil mediasi, yang digelar di aula lantai tiga Kantor Bupati‎ Rohul, dipimpin Asisten Ekonomi Pembangunan Setdakab Rohul, Syaiful Bahri, Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto, dan Kabag Tapem Setdakab Rohul Muhammad Zaki, Senin (29/5/2017) sore kemarin.

Dimediasi pasca aksi demo warga di Kecamatan Ujung Batu dan warga di Kecamatan Rambah Samo, Minggu (28/5/2017) malam, juga dihadiri Manager Rayon PLN Pasirpangaraian David Sibarani dan jajaran, Camat Ujung Batu Fisman, Sekretaris Camat Rambah Samo Munandar, sejumlah Perwira Polres Rohul, sejumlah Kapolsek, dan sejumlah Kepala Desa serta tokoh pemuda.

“Hasil mediasi  kesimpulannya, khusus selama bulan Ramadhan diusahakan tidak ada  lagi pemadaman. Kita juga minta petugas PLN harus standby di PLTD Sungai Kuning, sehingga ketika listrik padam, mereka bisa memberikan pemahaman ke masyarakat,” tegas Syaiful usai rapat.

Kemudian jelas Syaiful lagi, tidak ada lagi pemadaman listrik. “Namun kalau misalnya cuaca, hujan lebat, atau petir itu kuasa tuhan. PLN akan berusaha selama bulan puasa tidak ada pemadaman,” ucapnya.

Syaiful mengakui, terkait kesepahaman sudah dituangkan dalam surat pernyataan yang ditandatangani seluruh pihak terkait, termasuk pihak Kepolisian, TNI, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, dan tokoh pemuda.

Syaiful mengakui, sebenarnya tidak ada alasan lagi PLN melakukan pemadaman listrik, sebab daya tersedia di Rohul sudah mencukupi. Namun, sesuai pengakuan PLN di saat terjadi beban puncak, masih terjadi black out dan gangguan alam. Dirinya menyarankan agar saat beban puncak PLN melakukan pemadaman lampu jalan di daerah-daerah sepi, bukan lampu jalan di daerah perkotaan.

Syaiful meminta pihak PLN, agar membangun komunikasi baik dengan pihak kecamatan dan Kades, sehingga ke depan tidak terjadi lagi miss komunikasi.

Sikapi hal itu, Manager Rayon PLN Pasir Pangaraian David Sibarani mengakui,kini pihaknya tengah fokus dalam penormalan jaringan, sebab di seluruh Rohul jaringan cenderung mayoritas berada dekat pohon karet dan pohon kelapa sawit masyarakat.

Dengam adanya permintaan agar tempatkan petugas PLN di PLTD Sungai Kuning, David mengakui memang sebelumnya masih dihandle oleh petugas dari kantor Sub PLN Ujung Batu untuk penormalan. Dan mulai hari ini, PLN akan standby kan petugas, sehinga di saat terjadi gangguan dan penormalan cepat dilakukan.

David mengakui, bahwa pasokan daya listrik masih mencukupi sebesar 28 Mega Watt (MW). Selama Ramadhan, terjadi beban puncak 24,5 mega watt (MW) mulai pukul 19.00 Wib hingga pukul 22.00 Wib, sedangkan beban puncak waktu sahur mulai pukul 03.00 Wib hingga pukul 05.00 Wib

David juga tidak berani menjamin, bahwa tidak akan ada pemadaman. Tetapi, dirinya komitmen disaat listrik padam, pihaknya segera mengupayakan melakukan penormalan gangguan.

“Intinya PLN sendiri fokus untuk penormalan jaringan,” tegas David Sibarani, dan diakui tidak bisa turun ke lokasi saat warga‎ demo karena anaknya sedang menjalani operasi.

Kabag Tapem Setdakab Rohul Muhammad Zaki mengakui masyarakat marah karena listrik padam saat waktu berbuka puasa. Pihak PLN tidak ada mengumumkan hal itu ke masyarakat melalui media.

Ke depannya, PLN disarankan tidak lagi melakukan pemadaman listrik di waktu warga sedang berbuka puasa dan sahur.‎”Kalau masalah itu bisa bapak tangani selama berbuka dan sahur, mungkin hal ini tidak akan terjadi,” ujar M. Zaki.

Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto mengakui aksi perusakan kantor Sub PLN Ujung Batu dan kantor pengelola PLTD Sungai Kuning, Ahad malam,di luar kontrol Kepolisian. Dirinya menyayangkan terjadi tindakan anarkis hingga berujung perusakan dilakukan oknum masyarakat. Ia minta masyarakat menahan diri, sebab aksi seperti itu akan menimbulkan permasalahan baru.

Kemudian, Danramil 08 Ujung Batu, Kapten Inf. Sulaiman menegaskan, sudah kedua kalinya Kantor Sub PLN Ujung Batu didemo dan dirusak oleh warga. Seharusnya, protes warga jadi cambuk dan introspeksi diri bagi PLN, sebab warga bingung kemana akan mengeluhkan masalahnya.‎***( Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *