Internasional

Perundingan Gencatan Senjata di Suriah

DAMASKUS, Riau Andalas.com  –  Mengumumkan gencatan senjata di bagian selatan negara tersebut. Gencatan senjata, yang sejatinya sudah dimulai sejak Minggu pagi tersebut, akan berlangsung hari Kamis mendatang.

Dalam sebuah pernyataan, Pemerintah Suriah melalui Pusat Komando militer Suriah menuturkan akan menangguhkan operasi tempur di Suriah selatan sampai Kamis. Hal ini dilakukan untuk mendukung pembicaraan damai baru yang akan kembali di gelar di Astana, Kazakstan.

“Gencatan senjata dimulai pada tengah hari  pada hari Minggu dan untuk mendukung upaya rekonsiliasi,” kata Pusat Komando militer Suriah, seperti dilansir Reuters pada Selasa (4/7).

Namun, sayangnya pengumuman gencatan senjata terbaru ini tidak ditanggapi dengan baik oleh piihak oposisi. Seorang pejabat oposisi bersenjata mengatakan gencatan senjata terbaru adalah sebuah taktik untuk menarik oposisi ke Astana. Sisi oposisi telah mengungkapkan keraguan mendalam tentang zona de-eskalasi, yang mereka katakan menguntungkan tentara Suriah.

“Gencatan senjata ini adalah upaya orang-orang Rusia dan rezim tersebut untuk membawa kembali oposisi ke Astana, dan memberikan jaminan kepada mereka di lapangan bahwa mereka akan menghentikan penembakan tersebut dengan syarat mereka hadir,” kata Sohaib Alraheel, juru bicara Liwa al Fuqan, sebuah faksi Free Syrian Army (FSA) yang beroperasi di barat daya Suriah.

Perundingan Astana yang disponsori Rusia sendiri direncanakan digelar pada hari ini. Putaran terakhir perundingan Astana di bulan Mei menghasilkan penandatanganan kesepakatan antara Iran, Rusia dan Turki untuk menciptakan empat zona de-eskalasi di Suriah, yang salah satunya berada di selatan.

(esn/Sindonews/ra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *