RohulSosial&Budaya

Perayaan Natal Bersama, Ini Pesan Pendeta ke Jemaat Gereja HKBP Eksodi Pasirpangaraian

ROKAN HULU, Riauandalas.com – Jemaat Gereja HKBP Eksodi Pasirpangaraian meramaikan Natal Bersama‎ Punguan Raja Sonang Boru, Bere/ Ibebere Pasirpangaraian dan sekitarnya, Senin sore (10/12/2018).

Natal bersama yang dilaksanakan di rumah Koptu Dedy Nofery Samosir, Babinsa Desa Sukamaju Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR yang baru berakhir Senin malam dihadiri Bhabinkamtibmas Polsek Rambah Brigadir Polisi (Brigpol) JM. Sinaga dan seratusan jemaat dan para pengurus Gereja HKBP Eksodi Pasirpangaraian.

Pendeta Gereja HKBP Eksodi Pasirpangaraian, Bahtiar Gultom STh, mengatakan dari Natal bersama tersebut, kumpulan marga Raja Sonang Pasirpangaraian dan sekitarnya ikut bersuka‎ cita dalam memperingati dan menyambut pesta Natal yang akan digelar 25 Desember 2018 mendatang.

Melalui natal bersama‎ ini, pendeta Bahtiar Gultom mengajak seluruh jemaat untuk memahami bahwa segala sesuatu yang ada di dunia merupakan bagian dari hikmat kebijaksanaan tuhan.

“Luar biasa Tuhan sebenarnya merancang‎ dunia ini. Dia menciptakan matahari untuk siang hari, dan menciptakan bulan serta bintang untuk malam hari,” jelas pendeta Bahtiar, Selasa (11/12/2018).


Ia mengharapkan dengan perayaan natal ini jemaat sekeluarga ikut tinggal, ikut bisa memahami dan mengerti‎ jalan fikiran tuhan, serta ikut menerima hikmat dari tuhan hingga setiap keluarga berhikmat untuk merawat keharmonisan keluarga, keharmonisan kebersamaan, terlebih di Pasirpangaraian dan sekitarnya.

‎Pendeta Bahtiar menerangkan selain natal bersama, pada 14 Desember 2018, pihak gereja juga akan menggelar natal yang akan diikuti murid Taman Kanak-kanak yang ada di lingkungan Gereja HKBP Eksodi Pasirpangaraian‎.

‎Pada 18-19 Desember 2018 juga akan digelar Natal Sekolah Minggu‎, tanggal 21 Desember Natal Bersama para remaja, tanggal 22 Desember Natal Bersama kalangan orang tua, dan pada tanggal 25 Desember akan digelar perjamuan kudus bersama.

Dari perayaan Natal‎ 2018, pendeta Bahtiar mengatakan banyak hikmat yang bisa diambil oleh jemaat. Salah satunya, soal anjloknya harga TBS kelapa sawit harus dijadikan pelajaran oleh jemaat.

“Dari itu jemaat kita ajak untuk selalu bersabar, berharap dan terus berjuang untuk mencari nafkah kehidupan tanpa meninggalkan ibadahnya,” imbaunya.‎

‎Menurut pendeta Bahtiar, dengan ibadah dan berdoa, diharapkan harga komoditi kelapa sawit bisa naik, apalagi pemerintah telah melakukan berbagai langkah dalam menaikkan kembali gairah ekonomi masyarakat.‎

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *