PemerintahanRiau

Penyusunan Perubahan APBD Terpengaruh Kondisi Pandemi Covid-19

PEKANBARU – Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution mengatakan bahwa pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau tahun anggaran 2020 penuh tantangan dan mengalami ujian cukup berat, karena dipengaruhi oleh kondisi pandemi covid-19 yang terjadi secara global.
“Tantangan dan ujian yang dimaksud yaitu saat ini kita dihadapkan dengan wabah covid-19 yang menjadi bencana dan berdampak pada sektor terutama di bidang kesehatan dan kemanusiaan,” kata Edy Natar Nasution di Ruang Rapat Paripurna Provinsi Riau.

Pandemi Covid-19, ujarnya, selain berdampak pada kesehatan dan kemanusiaan, juga meluas ke semua sektor seperti, pada sektor sosial, ekonomi dan keuangan pemerintah provinsi Riau sehingga mengalami penurunan.
“Untuk itu kita pemerintah daerah mengambil langkah percepatan penangan dan refokusing dan realokasi anggaran sesuai petunjuk pemerintah pusat,” tuturnya
Lebih lanjut ia mengungkapkan, untuk itu tentunya diperlukan kerjasama pada semua sektor dalam percepatan penanganan Covid-19 ditengah pandemi agar wabah segera berakhir dan ekonomi dan keuangan Provinsi Riau membaik sehingga pembangunan bisa berjalan dengan lancar agar Riau menjadi lebih maju.


Terlebih lagi, ia menuturkan, dampak pandemi covid-19 ini mengakibatkan penerimaan daerah baik yang bersumber dari pendapatan asli daerah, dana transfer pusat dan sumber pendapatan lainnya mengalami koreksi yang cukup besar. Sehingga, pada sisi belanja diperlukan optimalisasi sumber daya fiskal untuk mendukung upaya penanganan kesehatan penyedian jaringan pengamanan sosial dan upaya strategis pemulihan ekonomi.
“Tentunya harus dilakukan penyesuaian proses proyeksi pendapatan dan belanja daerah yang dilaksanakan melakui refokusing dan realokasi belanja daerah,” tutupnya.