INHILSosial&Budaya

Parah !! Lebih dari 3000 Kepala Keluarga di Desa ini Tidak bisa Menikmati Akses Internet.

gambar illustrasi

Inhil,Riauandalas.com-Berbicara akses internet di Indonesia, maka masih ada kesenjangan antara perkotaan dengan pedesaan, di mana pedesaan selalu jadi ‘anak tiri’ bila ingin merasakan layanan internet cepat.

Internet menjadi teknologi yang sudah umum dimanfaatkan oleh masyarakat saat ini, bahkan menjadi salah satu kebutuhan. Terkadang akan banyak sekali masalah yang bisa timbul ketika koneksi internet bermasalah, baik dari segi ekonomi, komunikasi, dan sebagainya. Sayangnya, tidak semua daerah di Indonesia sudah bisa menikmati teknologi ini.

Lebih dari 3000 Kepala Keluarga yang berada di wilayah Desa Sekayan, dan wilayah Desa Keritang, Kecamatan Kemuning Kabupaten Indragiri Hilir-Riau, belum bisa menikmati akses internet.

Menurut penuturan pak Jumadi, salah seorang Kepala Dusun di Desa Sekayan, hal ini sudah sering di keluhkan melalui nomor layanan pelanggan Telkomsel, namun jawaban dari operator layanan menyebutkan akan melaporkan hal ini ke pimpinan.
” warga yang ada di desa ini, juga termasuk desa tetangga, semua menggunakan Telkomsel. Sudah beberapa kali dan beberapa pengguna Telkomsel melaporkan keluhan ini, tapi sampai sekarang belum ada realisasi dari pihak Telkomsel. Anehnya, padahal tower Telkomsel berdiri tidak jauh dari desa kami, tepatnya di Dusun Tua Desa keritang. Tentu hal ini sangat kami sayangkan, sebab di era milenial sekarang ini, internet itu adalah sebuah kebutuhan. Pemerintahan desa, anak-anak sekolah, semuanya memerlukan informasi dan laporan yang menggunakan akses internet, tanpa internet kata anak sekarang, bisa jadi ‘kepo’ ” tutur beliau pada awak media, Selasa,(02/04/2019)

Sesuai hasil penelusuran di lapangan, memang wilayah desa sekayan dan beberapa wilayah dusun di desa keritang tidak bisa mengakses jaringan internet, bahkan di sekitar berdirinya tower Telkomsel seperti yang dituturkan di atas, juga tidak ada layanan internet, hanya di wilayah desa sekara, itupun masih kualitas H+.

Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, sebab akses internet sudah menjadi kebutuhan masyarakat.

*Jp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *