Hukum&KriminalRohul

Nenek Limah Dan Rumahnya Hangus Terbakar

kebakaran-rambah-hilir

Diduga Karena Lampu Minyak 

Rokan Hulu, Riau Andalas.com – Polres Rokan Hulu (Rohul).  sudah lakukan olah TKP di lokasi terbakarnya rumah Hj Halimah (77) di RT 1/ RW 1 Dusun Kulim Jaya Desa Rambah Hilir, Kecamatan Rambah Hilir, yang ikut terbakar setelah tidak lama, setelah api berhasil dipadamkan, Senin (18/7/2016) malam.

Wanita yang akrab disapa nenek Limah berusia 77 tahun, ikut terbakar, saat si jago merah melalap habis sesisi bangunan rumah panggungnya di jalan ke arah Pasar Muara Rumbai tersebut pada Senin malam sekira pukul 21.30 Wib.

 

Dua mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dari BPBD Rohul, diturunkansekitar pukul 22.00 Wib untuk memadamkan api, namun setibanya petugas di lokasi, rumah panggung yang ditempati nenek Limah seorang diri sudah ludes dan rata dengan tanah. Harta benda korban juga tidak sempat diselamatkan, termasuk 1 unit sepeda motor jenis bebek juga ikut gosong di rumah korban.

 

Jenazah wanita yang disapa nenek Limah, ditemukan telungkup di salah satu kamar di rumahnya. Seluruh tubuh korban hangus terbakar dan sudah sulit dikenali lagi. Diakui sejumlah warga, mereka sempat mendengar suara minta tolong. Namun, karena api cepat membesar hingga bangunan rumah ludes, dan nenek Limah ikut terbakar.

 

Seampai Selasa (19/7/2016) pagi, isak tangis keluarga dan warga yang melayat pecah, sebelum siang harinya sekira pukul 10.00 Wib, jenazah nenek dikenal ramah dan masih gesit tersebut dikebumikan di pemakaman umum setempat.

 

Dari laporan Polres Rohul, api mulai terlihat warga sekitar pukul 21.30 Wib, saat itu api sangat cepat merambat bangunan rumah panggung hingga nenek Limah tak sempat menyelamatkan diri.

 

Dikatakan Kapolres Rohul AKBP Pitoyo Agung Yuwono, melalui Kasat Reskrim Polres Rohul AKP Muhammad Wirawan Novianto, dugaan sementara Kepolisian, dan dari keterangan saksi-saksi tentang kebiasaan korban, dimana pada Senin sore sebelum kejadian nenek Limah sempat membeli korek api.

 

“Diduga karena lampu teplok (lampu minyak),” sebut AKP M. Wirawan, dan mengatakan pihak keluarga tidak bersedia jenazah nenek Limah diotopsi, karena korban meninggal diketahui terbakar bukan karena faktor lainnya.

Cucu Korban Mengaku Tidak Sanggup Melihat Korban.

Terbakarnya rumah semi permanen berukuran 10 meter kali 12 meter di Muara Rumbai, Desa Rambah Hilir, Kecamatan Rambah Hilir, menyisakan kesedihan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Hj. Halimah, yang merupakan penghuni satu-satunya di rumah ikut terbakar, setelah jadi korban keganasan si jago merah. Bahkan Epi cucu korban mengaku, dirinya baru mengetahui kejadian tersebut dari tetangga nenek,  sekira 21:30, bahwa rumah yang ditinggali neneknya telah terjadi kebakaran.

 

Mendapatkan kabar dari tetangga, dirinya yang masih berada di kota Pasir Pangaraian segera menuju ke tempat peristiwa di kecamatan rambah Hilir.

 

“Setibanya di lokasi rumah nenek saya, saya melihat seluruh bangunan rumah sudah hangus terbakar.Saya mendapati nenek sudah menjadi korban. Saya tidak sanggup melihatnya,” ucapnya sambil meneteskan air mata.
Tambahnya lagi, melihat kondisi nenek yang ikut terbakar, dirinya tidak sanggup. Pasalnya, saat dirinya melihat kondisi nenek yang sudah hangus terbakar, pandangannya menjadi gelap dan kesedihan akan semakin dalam.

Tegasnya lagi, terakhir dirinya bertemu dengan sang nenek saat perayaan lebaranIdul Fitri baru- baru ini. Pada saat itu, kondisi nenek sendiri masih terlihat sehat. Menurutnya, sang nenek memang tinggal sendiri di rumah tersebut, sudah sering keluarga meminta nenek untuk tinggal bersama namun dirinya tidak berkenanan dan memilih untuk tinggal sendiri.

 

“Dia pernah berkata, selama dirinya masih sehat saya ia akan tinggal di rumah tersebut. Jadi keluarga tidak bisa berbuat apa-apa. Namun bila nenek sakit baru dia mau tinggal bersama keluarga,” tuturnya. ( Alfian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *