Nasib honorer yang terbaikan oleh pemerintah.
Pekanbaru,Riauandalas.com-nasib honorer yang terbaikan pemerintah. Pengamat pemerintahan Riau Saiman pakpahan menilai ini persoalan manajemen yang tak terukur. Dimana permasalahanya terletak pada rekrutmen awal yang lebih megutamakan pada kekuasaan dan kepentingan.
Hal tersebut disampaikan Saiman Pakpahan kepada Wartawan Senin (21/3). Dikatakanya, jika selama ini penerimaan honorer di Provinsi Riau itu tidak bersdasarkan kebutuhan, tapi karena kekuasaan pemimpin pada suatu bidang. Sehingga banak tenaga honorer yang tidak memiliki tanggunga jawab dan jadi terabaikan.
“Seharusnya pemerintah itu memiliki data base untuk kebutuhan. Sehingga jabatan struktural bisa disesuaikan dengan kebutuhan,” kata Saiman.
Terkait dengan rekrumen kata Saiman, selama ini terjadi dipemerintah karena kepentingan atau pendekatan-pendekatan yang penerimaan honorer ini lebih banyak pada politik. Sehingga tenaga banyak tapi tidak efektif. Pada hal disisi lain tebaga ini sangat dibutuhkan. Seperti pada tingkat pendidikan yang saat ini masih kekuranga. Dan itupun tidak terabaikan.
“Ini persoalannya, jadi kuncinya kembali kepada pemerintah untuk membuat perubahan,” ujarnya.
Dengan adanya pernyataan Kemenpan RB ingin mengurangi tenaga tidak efektif, persoalanya kembali pada daerah. Karena selama ini daerah kurang memberikan penjelasan pada kementrian. Sehingga kementrian menilai itu jadi beban, dan itupun tidak terjadi di Riau tapi hampir merata di Indonesia.
“Tapi jika laporan itu dipastikan sesuai kebutuhan oleh daerah, Kementrian itu juga ada kebijakan. Paling tidak mereka memiliki pertimbangan,” tutur Saiman.(dri)***
ivermectin without a doctor prescription – stromectol ireland ivermectin tablets uk