advertorialBerita utamaGaleriPendidikanRiau

Mendikbud Puji Gerakan Membaca Riau

Riau percontohan Indonesia
Plt Gubri saat menerima Buku Mantra Layar Kaca dari Najwa Shihab disaksikan  Mendikbud RI usai menghadiri Mata Najwa dengan Tema Mantra Layar Kaca di UIRPekanbaru,Riauandalas.com– meskipun penerapan gerakan membaca belum merata di Indonesia, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendibud) RI Anies Baswedan, program gerakan membaca Riau. Terutama dalam penerapan siklus waktu membaca yang disediakan Pustakan Wilayah (Puswil) Riau.

Hal tersebut disampaiakan, Mendikbud RI Anies Baswedan saat melakukan sosialisasi perpustakaan bersama stsrawan dalam rangka gerakan Indonesia membaca Jumat (18/3) di Pustaka Wilayah Riau jalan Cut Nyak Dien-Pekanbaru.

Menurut Anis, program pelayanan dan sikulsi waktu yang disediakan Pustaka Riau, merupakan program yang sangat efektif dalam meningkatkan minat baca pada masyarakat. Yaitu, dengan membukan banyak waktu untuk peluang membaca. Terutama untuk pelajar, mahasiswa dan juga masyarakat yang bekerja.

“Ini sangat bagus, karena dengan adanya penambahan waktu pelayanan ini akan meningkatkan jumlah minat baca dari masyarakat,” kata Anies Baswedan.

Membaca tersebut katanya, merupakan sumber atau kunci bagi pengetahuan masyarakat, karena melalui membaca itu masarakat akan mengetahui dan juga akan bisa menulis apa yang diketahui apapun jebis bacaanya. Termasuk bagi para penulis, dimana dasar penilis bisa menulis itu berawal dari membaca. “Tidak ada penulis yang baik kalau bukan diwalali dari membaca,” ujarnya.
Disisi lain Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Sri Sularsih menyatakan, Perpustakaan Riau bisa jadi percontohan bagi perpustakaan di Indonesia. Karena selain sudah modern, sistimnyapun sudah jauh berkembang yang juga di lengkapi dengan sistim teknologi cangggih. Sehingga program gerakan membaca kedepan bisa berjala maksimal dan berjalan lancar.
“Kita berharap perpustakaan daerah lain bisa menerapkan seperti apa yang telah dilaksakan Riau saat ini,” katanya.
Kendati demikian tambahnya, buka berati Riau sudah mencapai pada titik program. Namun terus untuk bisa pengembangan. Jika bisa di Riau kedepan perpustakaan bisa merata di setiap elemen, terutama tingkat pendidikan.
“Sesuai proram kita untuk pendidikan pustaka ini juga bisa di terapkan sampai pesantren,” harapnya.
Sementara itu Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Yoserizal, mengatakan jika program gerakan membaca ini sudah lama diselenggarakan Pustaka Riau. Yaitu mulai dari Tahun 2008 lalu. Dimana program saat ini tinggal melanjutkan dan pengembangan ke tingkat yang lebih baik.
“Ini sudah berjalan sejak tahun 2008 lalu. Saat ini kita tinggal melanjutkan dan mengembangkan, yang intinya sudah berjalan sebagaimana diharapkan,” kata Yoserizal.
Selain itu kata Mantan Humas Sekdaprov Riau ini, pelayanan yang dilakukan Pustaka saat ini ada dua program yaitu program membaca dan peminjaman buku bagi masyarakat yang sudah ditentukan sikulasi waktunya. Seperti untuk membaca, masyarakat bisa membaca buku mulai dari pukul 08.00 WIB-21.00 WIB malam. Sedangkan untuk peminjaman buku waktunya hanya dari 08.00 WIB-17.00 WIB saja, karena kondisi tidak memungkin lagi untuk membuka peminjaman pada waktu malam hari.
“Dan untuk pembukaan waktu sampai malam itu jauh hari sebelumnya sudah kita jalankan. Sesangkan untuk kunjungan Pustaka Riau setiap hari rata-rata 1000-1 500 pengunjung, termasuk Sabtu-Minggu hari libur,” tutu Yoserizal optimis gerakan membacara Riau terus meningkat.(dri)**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *