Berita utamaPemerintahanRiau

Mantap!, Bangun SPAM Ciptada Riau Dapat Bantuan Rp1,68 T dari APBN dan LOAN

Dwi Agus

PEKANBARU, Riau Andalas.com- Bangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air (Ciptada) Riau dapat bantuan APBN dan LOAN tahun anggaran 2016-2017 sebesar Rp 1,68 triliun.

Bantuan yang merupakan kerja keras Ciptada Riau meloby pemerintah pusat tersebut, merupakan hutang negara dan bukan hutang provinsi yang berasal dari negara Perancis. Dimana tujuanya untuk tambahan pembangunan SPAM tiga kabupten di Riau. Yaitu, Dumai Rokan Hilir Dan Bengkalis (Durolis) yang lokasinya terletak di sungai Rokan Kecamatan Tanjung Melawan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), yang sebelumnya telah diberikan Pemkab Rohil untuk pengelolaan air minum.

Menurut Kepala Dinas Ciptada Riau Dwi Agus Sumarno, anggaran itu digunakan untuk tambahan anggaran APBD Riau dalam pembangunan jaringan distribusi utama dari Instalasi pengelolaan Air (IPA) menuju masing-masing kabupaten kota Durolis. Sedangkan untuk jaringan distribusi pelayanan dari kabupaten kota kerumah-rumah masyarakat menggunakan anggaran APBD Riau dan dana masyarakat. Dalam artian jaringan pendistribusian PDAM Kabupaten kota gunakan APBD dan jaringan instalasi di rumah masyarakat menggunakan dana masyarakat sendiri.

“Disetiap rumah masyarakat itu kan juga ada instalasi air nya. Jadi untuk instalasi itu dibayar masyarakat sendiri ,” kata Dwi Agus Sumarno Ahad (17/4).

Lokasi pembangunan SPAM Durolis ini kata Dwi, akan ditinjau lansung oleh pemerintah Perancis. Dimana sesuai perencanaan sebelumnya peninjauan akan dilaksanakan Rabu 27 April mendatang yang juga akan didamping dari pemerintah pusat dan juga pihak Ciptada Riau sendiri.

“Mudah-mudahan dalam pembangunan kedepan tidak ada kendala. Sehingga kebutuhan masyarakat di tiga kabupaten kota ini bisa terpenuhi sesuai kebutuhan”

Lebih jauh kata Mantan Kadisdikbud Riau ini, pembangunan SPAM Durolis tersebut, akan dikerjakan pada tahun 2016 ini, yang Rencana Agaran Biaya (RAB) nya melalui Detail Engineering Design (DED). Yang pembangunanya diharapkan berkalan lancar sesuai harapan masyarakat dan pemrintah Riau.

“Yang lebih penting saat ini, bagaimana cara membawa anggaran APBN lebih besar lagi untuk pembangunan di Riau, karena, kalau APBD Riau tinggal menjalankan,” tutur Dwi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *