Berita utamaPekanbaruRiau

Kuliah Kerja Nyata Terintegrasi Pengabdian Masyarakat Labuhbaru Timur 2019

PEKANBARU, Riauandalas.com – Kerja Nyata Terintegrasi Universitas Riau (UNRI) merupakan jenis pengabdian masyarakat yang jarak lokasinya kurang lebih 60 km dari kampus Universitas Riau. Salah satu kelompok yang diketuai Ahmad Ridho dengan jumlah anggota sebanyak 9 orang yang terdiri dari 3 Fakultas yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Pemerintah (FISIP) dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Drs. M. Natsir,M.Si, ditempatkan pada Kelurahan Labuh Baru Timur Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru.

Salah satu bentuk program unggulan yang dilaksanakan pada Kelurahan Labuh Baru Timur Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru yaitu pembudidayaan ikan lele. Pembudidayaan ikan lele tersebut dilaksanakan di Rw. 01 Rt. 03 Kelurahan Labuh Baru Timur. Pemilihan lokasi tersebut karena ada beberapa kolam warga yang tidak terpakai sehingga dapat dimanfaatkan untuk pembudidayaa ikan lele. Program pembudidayaan ikan lele ini menjadi program rutin, karena setiap harinya kelompok harus memberi makan dan mengecek perkembangan ikan lele. Untuk mengukur perkembangan ikan lele, seminggu sekali kelompok menimbang dan mengukur panjang lele sehingga bisa dilihat perkembangan lele setiap minggunya.

Bibit ikan lele yang di budidayakan berukuran 9-12 cm dengan jumlah 1.500 ekor. Penyebaran bibit ikan lele dilaksanakan pada hari Selasa (25/06) didampingi dengan beberapa warga sekitar kolam. Alasan pemilihan ikan lele adalah mudah untuk dibudidayakan, dan tidak memerlukan perawatan yang sangat khusus. Ikan lele tersebut akan siap panen selama 1 bulan kedepan. Kemungkinan 70-80% ikan lele yang akan dipanen akan dijual dipasar dan dibagikan kepada warga sekitar.

Diharapkan dengan adanya program budidaya ikan lele ini, masyarakat Labuh Baru Timur semakin tertarik untuk memulai usaha budidaya ikan lele. Dan bisa menjadi program unggulan bagi kelurahan. Sehingga akan terciptanya wirausaha di bidang perikanan di Kelurahan Labuh Baru Timur.

 

PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK RUMAH TANGGA

Tim Pengabdian Masyarakat Integrasi 2019 melakukan kegiatan penyuluhan di Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru mengenai penggunaan dan pemanfaatan sampah plastik, mengingat dampak dari penggunaan plastik yang akan menjadi sampah jika tidak didaur ulang dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan, Senin 01/07/2019.

Mengenai sampah plastik ini merupakan slah satu masalah masyarakat indonesia dan dunia. Penggunaan produk plastik secara tidak ramah lingkunan menyebabkan berbagai masalah lingkungan hidup yang serius. Sampah plastik adalah salah satu sumber pencemaran lingkungan saat ini, plastik merupakan produk serbaguna, ringan, fleksibel , tahan kelembapan, kuat relatif murah karena berbagai kemudahan tersebut. Seluruh dunia berkeinginan untuk menghasilkan lebih banyak produk berbahan baku plastik. Namun tanpa disadari karakter dasar plastik, ditambah dengan cara penggunaan yang tidak ramah lingkungan, yang justru merusak lingkungan hidup.

Manfaat penggunaan produk plastik harus diimbangi dengan kalkulasi dampak negatif yang dihasilkannya. Dalam satu hal penggunaan plastik memang menjaga produk segar lebih lama. Penggunaan pastik juga memungkinkan pembuatan peralatan kesehatan, meningkatkan efisiensi transportasi memiliki potensi besar digunakan dalam teknologi energi terbarukan. Meski demikian bahaya akibat sampah plastik, zat aditif beracun dalam plasik, bahan baku seperti bisphenol A (BPA) telah meningkatakan kesadaran konsumen untuk produk yng ramah lingkungan.

Sampah plastik pada era g;obalisasi saat ini untuk memudahkan para konsumen dalam melakukan aktivitas perbelanjaan. Selain itu sampah plastik juga memiliki dampak buruk seperti : tercemr tanah, air, mahkluk hidup dalm air, sampai plastik dapat menyebabkan polusi udara yang mengandung zat bioksinyang apabila dihirup oleh manusia dapat menyebabkn gangguan pernapasan.

“sampah dikelurahan labuh baru timur ini sangat banyak, disisi lain sampah-sampah ini juga menyeabkan banjir didaerah ini.”kata pak lurah.

Dalam upaya pengurangan sampah plastik, kami memberikan solusi yaitu menyediakan dan memberikan tas yang bisa digunakan setiap kali berbelanja guna untuk mengurangi penggunaan plastik serta melakukan ilustrasi 3R (reduce,reuse, dan refuse) dan memanfaatkan sampah plastik menjadi nilai guna.

 

DEMAM BERDARAH DENGUE

Tim KKN Integrasi Melakukan kegiatan Penyuluhan Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru. Kami mendapati informasi bahwa di RT. 03 RW. 07 pada tahun 2015-2018 Tingkat kematian yang diakibatkan oleh penyakit DBD terjadi peningkatan, maka dari itu lakukan Kegiatan Penyuluhan guna Memberikan Informasi dan pengetahuan kepada warga RT. 03 dalam menangani masalah DBD, Senin, 01 Juli 2019

Demam berdarah merupakan ancaman terbesar dalam dunia kesehatan. Yang mana demam berdarah ini dapat menyebabkann timbulnya kematian, penyakit demam berdarah dengue pertama kali ditemukan dikota surabaya pad tahun 1668.

Demam berdarah dengue atau Dengue Haermorhage Fever (DHF) adalah penyakit enular yang disebabkan oleh nyamuk ades Aegepty. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dengan semua usian terutama pada anak-anak. Faktor-faktor yang mempengaruhi deam berdarah dengue sangat kompleks, antara lain : iklim, pergantian musim, padatnya penduduk, dan  keadaa lingungn yang kumuh atau kotor.

Penyakit Deman Berdarah dengue berbahaya bagi masyarakat, maka dari itu masyarakat haruus menjaga kebersihan air yang ada dirumah masing-masing. Jagalah kebersihan lingkungan kita supaya terhindar dari Aides Aegepty.

“ pada tahun-tahun sebelumnya di RT 03/ RW 07, kelurahan labuh baru timur, Kec. Payung Sekaki, kota Pekanbaru. Telah banyak memakan koran kurang lebih sepuluh orang, ada beberapa dari korban yaitu anak-anak usia dini menjadi korban penyakit DBD”, ujar salah stu wrga di RT 03.

Peningkatan kasus DBD ini terus meningkat dari tahun ke tahun, upaya mengurangi tingkat kematian yang diakinatan penyakit DBD, kami melakukan penyuluhan mengenai gerakan 3M yaitu menguras, menutup bak mandi, serta mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi sarng nyamuk aides Aegepty.

Upaya pemberantasan vektor, dilakukan dengan dua cara yaitu : pertama melenyapkan virus, isolasi penderita, mencegah gigitan nyamuk. Namun, pengendalian sektor ini memiliki dampak bahaya terhadap lingkungan karena menggunakan bahan kimia.

Selanjutnya, menggunkan bubuk ABATE, yang mana kami memberikan penyuluhan informasi mengenai bahaya DBD dan cara memberantas jentik-jentik dengan bubuk ABATE yaitu dengan cara menuangkan satu bubuk ABATE ke dalam 50 liter air/ bak mandi yang bukan air untuk dikonsumsi.(rd/rilis)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *