Berita utamaHukum&KriminalPekanbaru

Kisruh Lurah dan Camat Berbuntut Panjang

IMG-20160413-00147

-Lurah Sutahar Balik Laporkan Camat

PEKANBARU,Riau Andalas.com-Kisruh antara Lurah dengan Camat Tenayan Raya Berbuntut Panjang Pasalnya,Lurah Sutahar yang kini Menjabat Lurah Rintis balik Melaporkan Camat Abdul Rahman ke polresta Anehnya laporan yang dilakukan Lurah Sutahar, tidak hanya pencemaran nama baik karena di tuduh telah melakukan pemukulan terhadap Camat Abudurrahman. Tapi juga pemalsuan tanda tangan yang dilakukan Camat Tenayan Raya Abdurrahman diatas salah satu surat pernyataan pembatalan surat keterangan ganti rugi (SKGR) atas nama Sutahar yang saat itu mejabat Lurah Sail.

Menurut Lurah Sutahar, surat pernyataan tersebut, sebelumnya ia tidak menyetujui untuk menandatangani. Karena tidak sesuai dengan kenyataan, termasuk terkait surat yang akan dibatalkan. Dimana akhirnya Camat Abdurrahman membuat sendiri surat pernyataan itu dengan Kop surat Kecamatan Tenayan Raya dan membuat diketahui Lurah Sail Sutahar yang diduga ditangani sendiri oleh Abdurrahman tampa ada Stempel/Cap Kelurahan Sail.

“Awalnya surat pernyataan pembatalan itu hanya empat surat. Setelah itu Abdurrahman mengajukan lagi untuk 20 surat dan saya tidak mau karena tidak ada surat yang mau dibatalkan itu. Tau-tau besoknya sudah ada saja surat pernyataan itu yang juga ada tanda tangan saya. Pada hal saya tidak pernah menandatangani,” kata Sutahar Rabu (13/4)

Lebih jauh kata Sutahar, ia juga melaporkan perubahan register surat tanah di kelurahan yang dilakukan Camat Tenayan Raya Abdurrahman. Dimana sebelumnya Abdurrahman telah diduga memasukan nomor register surat tanah pada buku register Kelurahan Sail tampa sepengetahuan Lurah Sail yang saat itu dijabatnya. Bahkan nomor register yang dimasukan itu, surat tanah tahun 2009 dan 2015 dengan surat yang sama, lokasi tanah yang sama dan pemiliki tanah yang sama.

“Memasukan nomor register itu dilakukan Abdurrahman, setelah dia dijadikan tersangkan oleh Poresta terkait kasus yang sama beberapa waktu lalu. Dimana surat tanah yang nomo register yang dimasukan Abdurrahman sebayak 24 surat, empat sebelumnya bermasalah,” terang Sutahar. (Dri)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *